Presiden Afghanistan ungkap selama dua dekade terakhir Taliban kian kejam dan opresif
REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan selama dua dekade terakhir Taliban kian kejam dan opresif. Hal itu disampaikan saat Taliban mulai merebut dan menguasai kembali sejumlah wilayah di negara tersebut.
Dia mengungkapkan pemerintah ingin berdamai. Namun Taliban, dalam pandangan Ghani, menginginkan pemerintah dan rakyat menyerah kemudian tunduk pada mereka. Akibat serangan itu, semua penerbangan di bandara Kandahar ditangguhkan. Sebab tiga roket yang diluncurkan turut merusak landasan pacu. Belum ada laporan mengenai korban jiwa atau luka akibat serangan tersebut.
Momen penarikan pasukan AS itu dimanfaatkan Taliban untuk mengintensifkan kampanye serangan ke berbagai wilayah di Afghanistan. Taliban dilaporkan telah menguasai separuh dari 419 distrik di negara tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pasukan Afghanistan Bertempur Sengit dengan Taliban |Republika OnlineTaliban berupaya keras untuk merebut Kota Lashkargah, ibu kota Helmand.
Baca lebih lajut »
Presiden: Doa adalah Senjata Orang Mukmin |Republika OnlinePresiden Jokowi ajak Indonesia bahu membahu atasi pandemi Covid-19
Baca lebih lajut »
Pendukung Presiden Bolsonaro Desak Perubahan Sistem Pemilu |Republika OnlinePendukung pemerintah berunjuk rasa di beberapa kota Brasil pada Ahad (1/8)
Baca lebih lajut »
Bentrokan Meningkat, Taliban Sasar Titik Strategis |Republika OnlineBentrokan Meningkat, Taliban Sasar Titik Strategis
Baca lebih lajut »
Roket Serang Afghanistan, Penerbangan Sempat Terhenti |Republika OnlineSetidaknya ada tiga roket yang menghantam bandara Kandahar di Afghanistan.
Baca lebih lajut »
Penyintas KDRT: 'Saya Dipukuli Saat Dia tak Punya Uang' |Republika OnlineKDRT terhadap Lydia memburuk saat sang suami kehilangan pekerjaan akibat Covid-19.
Baca lebih lajut »