Prancis menyebut tak ada bukti Covid-19 ada kaitannya dengan lab penelitian di Wuhan.
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis pada Jumat menyebutkan bahwa tidak ada bukti sejauh ini yang mengkaitkan virus corona tipe baru dengan hasil laboratorium penelitian P4 di kota Wuhan, China. Wuhan merupakan lokasi awal munculnya pandemi saat ini.
Konsensus ilmiah umum menyatakan bahwa SARS-CoV-2, nama resmi virus corona, berasal dari kelelawar. Pada 2014 Prancis menandatangani perjanjian dengan China untuk membangun laboratorium penelitian tentang penyakit menular biosafety level 4, level tertinggi, di Wuhan, menurut surat keputusan Prancis yang diteken oleh menteri luar negeri saat itu, Michel Barnier.
Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Miley, pada Selasa mengatakan bahwa intelijen AS mengindikasikan bahwa virus corona kemungkinan terjadi secara alami dan bukan seperti yang diciptakan di sebuah laboratorium di China, namun tidak ada kepastian mengenai hal itu. Washington Post pekan ini melansir bahwa pejabat keamanan nasional di pemerintahan Trump telah lama mencurigai fasilitas penelitian di Wuhan sebagai sumber wabah virus corona.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Trump sebut AS sedang selidiki apakah COVID-19 berasal dari lab WuhanPresiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Rabu (15/4) bahwa pemerintahannya berusaha untuk memastikan apakah virus corona jenis baru atau COVID-19 ...
Baca lebih lajut »
Misteri COVID-19 dan Riset Laboratorium Wuhan dengan Dana ASMedia dan pejabat AS tuding COVID-19 berasal dari laboratorium di Wuhan, China. Anehnya, ada laporan bahwa riset di sana...
Baca lebih lajut »
Kematian Akibat Covid-19 di Wuhan Direvisi, Naik 50 Persen |Republika OnlineChina merevisi jumlah kematian akibat Covid-19 di Wuhan yang naik menjadi lebih 4.000
Baca lebih lajut »
Wuhan Revisi Data Covid-19, Korban Meninggal Naik 50 Persen Jadi 3.869Jumlah kasus secara keseluruhan di Wuhan direvisi menjadi 50.333, dengan tambahan 325 kasus | Global
Baca lebih lajut »
Kematian akibat Covid-19 di Wuhan melonjak kembali, China bantah menutup-nutupiKomentar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, muncul beberapa jam setelah jumlah korban meninggal dunia di Wuhan, lokasi virus pertama kali muncul, direvisi dengan tambahan 1.290 orang yang meninggal.
Baca lebih lajut »
Wuhan Revisi Angka Kematian dan Kasus COVID-19China, Jumat (17/4) menyatakan lebih banyak orang yang meninggal di Wuhan dalam krisis COVID-19 daripada yang diperkirakan semula. Wuhan, episentrum penularan wabah di China, meningkatkan jumlah kem
Baca lebih lajut »