Prabumulih menjadi zona merah COVID-19 di Sumatera Selatan dengan kasus konfirmasi positif yang masih dalam penanganan berjumlah 51 orang.
Dari 95 kasus tersebut sebanyak 51 kasus masih dalam penanganan dengan 37 kasus dirawat dan 14 kasus isolasi mandiri, sementara kasus sembuh baru tercatat 36 orang serta kasus meninggal telah mencapai delapan orang .
Pada pertengahan Juni 2020 sebelumnya, Kota Prabumulih sempat menjadi zona hijau dengan nol kasus aktif, namun sejak dua pekan lalu statusnya naik ke zona oranye atau wilayah resiko sedang karena muncul kasus-kasus baru. Menurut Dr. Iche Pemkot Prabumulih harus mewaspadai jika terjadi peningkatan kasus atau muncul kluster baru, setiap kontak erat harus dipastikan terlacak dan dilakukan tes swab untuk mencegah semakin meluasnya penularan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kota Depok jadi Zona Merah COVID-19, Satu-Satunya di JabarDepok yang awalnya menyandang status zona oranye kini menjadi zona merah COVID-19. Depokzonamerah
Baca lebih lajut »
Jadi Zona Merah, Gugus Tugas Covid-19 Depok Sebut 60% Warganya CommuterJuru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan Depok menjadi salah satu kota/kabupaten yang masuk dalam...
Baca lebih lajut »
Pandemi Covid-19, Penjual Bendera Merah Putih Keluhkan Omzet Turun 50 PersenSunara sudah berjualan selama tiga hari. Omzet yang ia dapatkan baru Rp 1,8 juta.
Baca lebih lajut »
Penularan Covid-19 Masih Tinggi, Kota Depok Kembali ke Zona MerahWiku mempersilakan kepada pimpinan daerah untuk berinovasi mengajak warga untuk peduli dan disiplin menggunakan masker.
Baca lebih lajut »
Depok Masuk Kategori Zona Merah Covid-19 |Republika OnlineStatus zona merah Depok sebelumnya diumumkan oleh Satgas Penanganan Covid-19.
Baca lebih lajut »
UPDATE: 24 RW di Kota Bekasi Masuk Zona Merah Covid-19Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bekasi pada Kamis sore, ada 24 RW di 18 kelurahan masih berada di zona merah Covid-19.
Baca lebih lajut »