Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, menyatakan komitmen untuk melanjutkan program hilirisasi dan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara. Ia menekankan pentingnya kekuatan Indonesia sendiri dan mengajak seluruh rakyat untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Prabowo Subianto mengawali pidatonya dengan menekankan kekayaan alam Indonesia yang melimpah. Ia menyatakan komitmen untuk melanjutkan program hilirisasi yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Prabowo berujar, tahun ini pemerintah akan memulai setidaknya 15 proyek mega proyek dengan nilai miliaran dolar tanpa mengandalkan investasi asing. Ia menekankan bahwa Indonesia mampu berdiri tegak dengan kekuatan sendiri, sebagaimana cita-cita Soekarno.
Prabowo menegaskan bahwa pintu investasi terbuka bagi pihak asing yang berminat, namun Indonesia tidak akan mengemis. Lebih lanjut, Prabowo mengumumkan peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara pada 24 Februari 2025. Danantara, yang berarti kekuatan atau energi masa depan Indonesia, merupakan dana yang harus dijaga bersama. Prabowo mengajak para presiden sebelumnya untuk turut menjadi pengawas di dana ini. Peluncuran Danantara diharapkan dapat memicu kemajuan Indonesia di berbagai sektor. Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya membangun Indonesia yang kuat dan mandiri. Ia juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik
Prabowo Subianto Hilirisasi Danantara Investasi Indonesia
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Danantara: Menggerakkan Investasi Asing dan Pertumbuhan Ekonomi IndonesiaDanantara, badan pengelola BUMN hasil perevisian UU BUMN, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui peningkatan foreign direct investment. Dengan mengelola aset-aset seluruh perusahaan pelat merah, Danantara diharapkan dapat menjadi modal untuk menarik investasi asing. Pengamat BUMN Toto Pranoto menilai Danantara mampu meningkatkan kinerja BUMN agar setara dengan Temasek atau SASAC. Danantara tidak meniadakan peran Kementerian BUMN, namun menjadikannya sebagai pengawas. Semua aksi korporasi BUMN, termasuk penunjukan dewan direksi dan dewan komisaris, menjadi kewenangan Danantara. Kementerian BUMN dapat melakukan veto melalui satu lembar saham seri A jika tidak setuju dengan rencana Danantara. Danantara juga memiliki peran strategis dalam pengelolaan investasi. Terdapat dua holding di bawah Danantara, yaitu holding BUMN operasional dan Holding BUMN investasi.
Baca lebih lajut »
Ambisi Prabowo: Danantara Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 8 PersenDirektur Eksekutif Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, menilai pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebagai langkah strategis untuk mewujudkan ambisi Presiden Prabowo Subianto, yaitu membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8 persen. Danantara diharapkan dapat mengintegrasikan perusahaan BUMN dengan modal besar dan berfungsi sebagai katalis pertumbuhan ekonomi, seperti Temasek di Singapura. Dedi menekankan pentingnya regulasi yang kuat sebagai fondasi keberhasilan Danantara.
Baca lebih lajut »
Danantara: Strategi Presiden Prabowo untuk Raih Pertumbuhan Ekonomi 8%Danantara, badan pengelola investasi baru yang dibentuk, di desain untuk menarik investasi domestik dan asing guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% dan menutup kesenjangan investasi.
Baca lebih lajut »
Presiden Prabowo Luncurkan Danantara, Sovereign Wealth Fund untuk Transformasi EkonomiPresiden RI Prabowo Subianto mengumumkan peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada 24 Februari mendatang. Danantara merupakan 'sovereign wealth fund' terbaru yang diproyeksikan akan mengelola aset dalam pengelolaan (AUM) lebih dari 900 miliar dolar AS.
Baca lebih lajut »
Presiden Prabowo Umumkan Peluncuran Danantara, Investasi US$ 900 Miliar untuk Percepat Pertumbuhan EkonomiPresiden Joko Widodo menyatakan bahwa Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara) akan diluncurkan pada 24 Februari 2025. Danantara, dengan dana modal kelolaan mencapai US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.715 triliun, akan menginvestasikan modal yang diambil dari sumber daya alam dan aset negara ke dalam proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi bagi masyarakat, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan. Investasi ini diyakini dapat membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8%.
Baca lebih lajut »
Percepat Pembentukan Danantara, Prabowo Dinilai Mesti Turun LangsungMenurut Nailul, perlu 'bekingan' Prabowo untuk membidani Danantara.
Baca lebih lajut »