Pemerintah membutuhkan partai oposisi yang elegan dalam melakukan pengawasan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu Partai Gerindra bakal merapat ke koalisi pemerintah terus menguat. Banyak pihak mengkhawatirkan pemerintah akan menjadi terlalu kuat dan tidak bisa dikontrol.
"Bukan kami tidak menerima partai-partai partai A, partai B dan Partai C untuk masuk ke dalam pemerintahan. Bukan juga takut kalau misalnya mereka masuk, terus kursi kami berkurang," tegasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jika Masuk Kabinet Jokowi, Prabowo Tak Takut Ditinggal Pemilih“Menurut Pak Prabowo tidak ada yang jauh lebih tinggi kepentingannya ketimbang kepentingan bangsa dan negara,” kata Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Baca lebih lajut »
Demokrasi Perlu Oposisi: Kritik untuk Prabowo yang Mendekat ke Koalisi JokowiKetum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah memberi sinyal kuat untuk merapat ke koalisi Presiden Jokowi. Bagaimana jadinya jika demokrasi tanpa oposisi? Oposisi Prabowo
Baca lebih lajut »
Ngabalin: Jangan Khawatir, Periode Kedua Jokowi AmanahNgabalin meminta publik tak khawatir bila partai oposisi merapat ke koalisi Jokowi.
Baca lebih lajut »
Kampung Akuarium Dibangun Tahun 2020Pembangunan Kampung Akuarium akan dilakukan jika semuanya sudah lengkap
Baca lebih lajut »
Jika Gerindra Gabung Pemerintah Diprediksi Lahirkan Kecemburuan di Internal KoalisiMenurut Siti Zuhro, kecemburuan atau gesekan dalam parpol koalisi pemerintah akan terjadi jika Gerindra bergabung.
Baca lebih lajut »
Edhy Prabowo Punya Peluang, Sandiaga Uno dan Fadli Zon MenolakDahnil menilai sosok Edhy Prabowo punya peluang menjadi menteri jika Gerindra diajak masuk barisan pemerintah. TedjoEdhy
Baca lebih lajut »