Petani meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan akibat luka sabetan senjata tajam
REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Aparat Kepolisian Resor Rejang Lebong, Bengkulu memburu terduga pelaku pembunuhan seorang petani di Kecamatan Sindang Beliti Ulu.
Korban meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan akibat luka sabetan senjata tajam di bagian leher dan lebam di bahu serta leher sebelah kanan. Dia menjelaskan kasus pembunuhan tersebut sudah ditangani Polsek Padang Ulak Tanding dan Satreskrim Polres Rejang Lebong. Saat ini petugas di lapangan tengah mengejar terduga pelaku yang identitasnya sudah diketahui.
"Satu orang ini masih didalami apa perannya dalam kejadian itu. Sedangkan hasil visum diketahui korban mengalami luka sayatan senjata tajam di bagian leher, seperti ditebas," terangnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Petani di Mamuju Tengah Ditangkap Polisi, Kasusnya BeratSeorang petani di Mamuju Tengah, Sulbar, ditangkap polisi. Kasusnya berat. Sebegini barang buktinya.
Baca lebih lajut »
Polisi Bentuk Tim Khusus Usut Kasus Mahasiswa UI Tewas Tertabrak Purnawirawan PolisiPembentukan tim ini setelah mendengar masukan dari masyarakat dan beberapa pihak lain agar kepolisian mengungkap fakta kecelakaan yang menewaskan Muhammad...
Baca lebih lajut »
Polisi Thailand Peras Aktris Taiwan Charlene An Saat di Bangkok, Kepala Polisi Minta MaafKepala Kepolisian Thailand meminta maaf setelah terungkap bahwa tujuh petugas polisi diduga memeras diduga memeras uang dari seorang aktris Taiwan.
Baca lebih lajut »
Polisi Hadirkan Keluarga Hasya dalam Rekonstruksi Ulang Tabrakan dengan Pensiunan PolisiKepolisian ingin menghadirkan rasa keadilan bagi keluarga Hasya yang merupakan korban.
Baca lebih lajut »
Polisi Tewas di Kantor Polisi Kepulauan SeribuPolisi masih bungkam terkait kematian anggota polisi di Kantor Perwakilan Polres Kepulauan Seribu, Cilincing, Jakarta Utara. Anggota keluarga pun enggan berkomentar. Metropolitan AdadiKompas
Baca lebih lajut »