Polemik Wacana Tarif KRL Naik Berdasarkan Kategori Penumpang, Kemenhub Diminta Menjelaskan
PIKIRAN RAKYAT - Rencana kenaikan tarif Kereta Rel Listrik untuk penumpang yang mampu masih menjadi polemik di masyarakat. Kementerian Perhubungan berencana menaikkan tarif KRL yang selama ini Rp3.000 sampai Rp5.000.
"Kita perlu perjelas, yang disampaikan Menteri Perhubungan baru sekilas saja. Jadi kita perlu diperjelas kriterianya, apakah yang dimaksud itu ada pembedaan tarif dan ada pembedaan fasilitas, karena tentunya kalau fasilitasnya berbeda tarif pun berbeda. Kalau yang berbeda itu agak lebih mahal, nanti kami akan tanyakan.
Wacana tersebut muncul dengan menyebutkan bahwa penumpang dengan kategori mampu akan membayar tarif KRL asli yaitu Rp10-Rp25 ribu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tanggapi Wacana Kemenhub Bedakan Tarif KRL, Ketua YLKI: Ide AbsurdKetua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai wacana pembedaan tarif KRL sebagai ide absurd.
Baca lebih lajut »
Ada Wacana Skema Baru Tarif KRL, Operator Buka SuaraOperator KRL Commuter Line, KAI Commuter (PT KCI) buka suara soal wacana skema baru tarif KRL.
Baca lebih lajut »
Wacana Tarif KRL Lebih Mahal Buat Orang Kaya Disebut Masih Banyak 'Bolongnya'Pemerintah memiliki wacana untuk menyesuaikan tarif KRL. Tapi, Menhub Budi Karya Sumadi menyebut penyesuaian ini bukanlah kenaikan tarif bagi masyarakat.
Baca lebih lajut »
5 Fakta yang Harus Kamu Ketahui Soal Wacana Skema Tarif KRL Baru di 2023Kementerian Perhubungan bakal merombak mekanisme tarif KRL mulai tahun 2023. Nantinya, bakal ada skema subsidi tepat guna pada tarif KRL.
Baca lebih lajut »
Wacana Tarif KRL Orang Kaya Lebih Mahal, YLKI: Kebijakan Sesat Fikir!Pernyataan Menhub mengenai sistem tarif KRL 2023 mengundang komentar dari YLKI
Baca lebih lajut »
Wacana Tarif KRL Orang Kaya , Menhub Budi Karya: Kartu Perjalanannya Laen Kalo yang BerdasiWacana Tarif KRL “Orang Kaya”, Menhub Budi Karya: Kartu Perjalanannya Laen Kalo yang Berdasi
Baca lebih lajut »