Kepala BNPT Boy Rafli Amar telah meminta maaf ihwal kontroversi itu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Boy Rafli Amar telah mengklarifikasi polemik terkait data 198 pesantren yang terafiliasi jaringan terorisme. Menurut Cholil, pengungkapan data itu untuk menunjukan keberhasilan BNPT dalam penanganan terorisme di Indonesia
"Itu mungkin ada orang yang salah kutip barangkali, sehingga dianggap dinamakan pesantren. Seharusnya oknum pesantren. Tapi karena terlanjur keluar, dengan gentle Pak Boy meminta maaf pada kita semua," ujarnya. Kepada pimpinan MUI, Boy meluruskan terkait masalah data 198 pondok pesantren yang sebelumnya disebutkan terafiliasi jaringan terorisme. Dia menjelaskan, munculnya diksi pondok pesantren dalam rapat bersama Komisi III DPR beberapa waktu lalu bukan bermaksud mengeneralisasi. Demikian pula dengan diksi terafiliasi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mengapa BNPT Menciptakan Stigma Radikal ke Pesantren - Editorial - koran.tempo.coBNPT tidak terbuka menyajikan informasi soal 198 pesantren yang terafiliasi dengan jaringan terorisme. Pengelompokan pesantren ini hanya membuat stigma pesantren sebagai sarang radikalisme menguat. Editorial KoranTempo
Baca lebih lajut »
Kemenag Akan Verifikasi Data dari BNPT Terkait Ponpes yang Terafiliasi Teroris - tvOneBNPT menyebut ada 198 pondok pesantren yang terafiliasi dengan jaringan terorisme. - tvOne
Baca lebih lajut »