Bisa dibuka kembali jika bisa dibuktikan adanya rekayasa kasus.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hukum Pidana Universitas Islam Indonesia, Mudzakir menilai ada kesamaan skenario yang dibuat antara kasus Brigadir J dan KM50. Walaupun kasus KM50 telah menyeret dua anggota Polri dengan hukuman dan vonis bebas, namun kasus ini masih memiliki kejanggalan di sebagian masyarakat.
Pertanyaan dasar sesungguhnya, menurut Mudzakir, berbuat kesalahan apa anggota FPI itu sampai harus ditembak mati? Pertanyaan yang sama dalam kasus Brigadir J. Kesalahan apa yang akhirnya Brigadir J harus ditembak mati?"Dan yang untuk FPI kan sampai saat ini belum terjawab, dosa dan kesalahannya apa," tutur dia.
Ia menilai tidak ada hukum pidana yang disangkakan kepada HRS dan anggota FPI itu sebelumnya. Menurut Mudzakir seandainya kalau HRS dan anggota FPI itu membawa bom, terus mau merampok dan melukai banyak orang, itu boleh menjadi alasan, dibuntuti dan dikejar-kejar di jalan raya."Tapi kan faktanya tidak seperti itu," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Garuda Indonesia Bisa Bebas Utang Rp 10 Triliun dari Boeing, Kok Bisa?Garuda Indonesia Bisa Bebas Utang Rp 10 Triliun dari Boeing, Kok Bisa?: Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkap perusahaan pesawat Boeing tak mendaftarkan jumlah piutangnya.
Baca lebih lajut »
Barcelona Diejek Cuma Bisa Datangkan Pemain Tanpa Bisa Bayar - Bolasport.comKebijakan transfer Barcelona pada bursa transfer musim panas 2022-2023 menjadi sasaran ejekan pelatih anyar Valencia, Gennaro Gattuso.
Baca lebih lajut »
5 Cara Meningkatkan Kesehatan Mental, Salah Satunya Berteman dengan Alam - Pikiran-Rakyat.comBanyak cara yang bisa dilakukan, berikut lima kebiasaan yang bisa membantu meningkatkan kesehatan mental Anda.
Baca lebih lajut »
Penggunaan BBG Bagi Transportasi Darat Dinilai Bisa Menekan Biaya LogistikSebagai salah satu alternatif, Bahan Bakar Gas (BBG) dianggap solusi cepat untuk meringankan biaya bahan bakar dan menekan emisi karbon.
Baca lebih lajut »