PMI Manufaktur yang merosot pada Mei berpotensi terus melorot hingga level kontraksi.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Purchasing Managers Index industri manufaktur pada Mei 2023 yang dirilis oleh S&P Global anjlok sebesar 2,4 poin menjadi 50,3 dari bulan sebelumnya yang mencapai 52,7. Pada bulan berikutnya PMI manufaktur diproyeksi kontraksi.
Diketahui PMI manufaktur Dunia 49,6, negara tetangga seperti PMI Malaysia tercatat pada poin 47,8, Taiwan 44,3, Vietnam 45,3. Lalu negara maju seperti Korea Selatan 48,4, Inggris 47,1, Belanda 44,2, Jerman 43,2, Prancis 45,7, Amerika Serikat 48,4, dan Zona Eropa 44,8. Selain itu, fluktuatifnya harga energi ini membuat pelaku industri harus merogoh kocek dalam untuk biaya produksi. “Banyak pelaku industri manufaktur itu mengeluh karena naik turunnya harga energi karena mereka sebagian besar kan penikmat non subsidi gas maupun juga BBM sehingga ketika fluktuasi harga energi cukup tinggi ini berpengaruh sekali terhadap biaya produksi dari manufaktur,” tambah Bhima.
Tidak berhenti sampai disitu, perang Rusia-Ukraina ini juga berdampak pada berkurangnya permintaan dari negara-negara tujuan ekspor industri padat karya di Indonesia, seperti China, Jepang, Korea Selatan, Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sri Mulyani Waspadai Data PMI Manufaktur yang Anjlok |Republika OnlinePMI Manufaktur Indonesia turun dari 52,7 pada April 2023 menjadi 50,3 pada Mei 2023.
Baca lebih lajut »
PMI Manufaktur Indonesia Masih Ekspansif di Atas Rata-rata DuniaPMI manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global pada bulan Mei 2023 berada di level 50,3 atau masih dalam fase ekspansi.
Baca lebih lajut »
Manufaktur Amerika-China Makin Mencemaskan, Jepang Bikin LegaMacroInsight: Manufaktur Amerika-China Makin Mencemaskan, Jepang Bikin Lega
Baca lebih lajut »
Kontribusi Manufaktur ke PDB Turun Drastis, Kalah Jauh Dibanding Era Orde BaruSumbangsih industri manufaktur kepada perekonomian nasional terus menurun sejak 21 tahun terakhir.
Baca lebih lajut »
Jadi Motor Pertumbuhan, Industri Manufaktur Diharapkan Tumbuh 7 Persen pada 2024Jadi motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, industri manufaktur ditargetkan dapat bertumbuh hingga 7 persen pada 2024.
Baca lebih lajut »
Saham-Saham Paling Cuan dan Boncos Hari Ini, BUMI dan GOTO Beda NasibSaham BUMI dan BRMS kompak melonjak, sedangkan GOTO anjlok pada hari pertama penetapan ARB 15 persen.
Baca lebih lajut »