PM Inggris Tunda Pencabutan 'Lockdown'

Indonesia Berita Berita

PM Inggris Tunda Pencabutan 'Lockdown'
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 65 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 29%
  • Publisher: 63%

PM Boris Johnson akan mempertahankan status lockdown di Inggris sampai paling sedikit bulan depan. Hal tersebut mengakibatkan kekecewaan di kalangan beberapa anggota kabinetnya, yang dibelakang layar

di Inggris sampai paling sedikit bulan depan. Hal tersebut mengakibatkan kekecewaan di kalangan beberapa anggota kabinetnya, yang dibelakang layar berargumen, Downing Street kini seharusnya memprioritaskan ekonomi, yang mengarah pada resesi terburuk dalam 300 tahun.

Para menteri kabinet dan beberapa anggota Konservatif yang senior telah mendesak Johnson agar paling tidak merilis sebuah jadwal bagi pelonggaranMantan Menteri Keuangan Sajid Javid, yang pernah jadi pesaing untuk jabatan pemimpin Partai Konservatif, Jumat , mengatakan Downing Street kini harus memusatkan perhatian pada ekonomi, setelah puncak kasus virus corona sudah dicapai.

Johnson pada MInggu akan menguraikan perubahan bertahap dari pengetatan virus corona. Dia juga akan menjelaskan strategi eksit jangka panjang, tetapi memberitahu kabinetnya dia akan melangkah maju secara sangat hati-hati. Kehati-hatian Johnson ini sangat berbeda dari jiran-jiran Inggris di benua Eropa. Mereka juga berhati-hati, namun pencabutan pengetatan berlangsung lebih cepat.Kanselir Jerman Angela Merkel Kamis mengumumkan sasarannya untuk memperlambat penyebaran virus corona telah tercapai, sehingga semua toko bisa dibuka kembali. Liga sepakbola Jerman Bundesliga telah diberi lampu hijau untuk memulai kembali kompetisi, dan sekolah-sekolah secara bertahap akan dibuka kembali untuk semester musim panas.

Kehati-hatian Boris Johnson diakibatkan peringatan bahwa potensi perebakan virus di rumah manula dan RS Inggris besar dan melonggarkan pengetatan sebelum Juni akan berisiko.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

voaindonesia /  🏆 15. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pupus Harapan Warga, PM Inggris Akan Perketat LockdownPupus Harapan Warga, PM Inggris Akan Perketat LockdownPerdana Menteri Inggris Boris Johnson berencana memperketat lockdown virus corona, memupus harapan warga bahwa kebijakan itu akan dilonggarkan.
Baca lebih lajut »

Segudang Persoalan Menanti Penyelesaian oleh PM Baru Irak – Bebas AksesSegudang Persoalan Menanti Penyelesaian oleh PM Baru Irak – Bebas AksesPolitik Irak yang sektarian dapat menyulitkan kompromi. Walakin, Kadhemi mendapat persetujuan parlemen setelah bisa menyatukan mayoritas faksi.
Baca lebih lajut »

Mantan Kepala Dinas Intelijen Resmi Menjadi PM IrakMantan Kepala Dinas Intelijen Resmi Menjadi PM IrakIrak mengambil sumpah perdana menteri baru hari Kamis (7/5), mengakhiri masa lima bulan perselisihan di antara blok-blok politik di negara itu. Mantan kepala dinas intelijen Mustafa al-Kadhimi menja
Baca lebih lajut »

Presiden Trump telepon PM MalaysiaPresiden Trump telepon PM MalaysiaTrump mengucapkan terima kasih kepada dirinya dan pemerintah yang baru serta menyatakan komitmen untuk terus mengukuhkan hubungan kerja sama komprehensif di antara Malaysia dan Amerika Serikat.
Baca lebih lajut »

Ketua Parlemen Setujui Mosi tidak Percaya ke PM MalaysiaKetua Parlemen Setujui Mosi tidak Percaya ke PM MalaysiaDewan Rakyat Tan Sri Mohamad Ariff Md Yusof menyetujui pengajuan mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin yang diajukan mantan PM Mahathir Mohammad.
Baca lebih lajut »

Mahathir Ajukan Mosi Tidak Percaya Kepada PM YassinMahathir Ajukan Mosi Tidak Percaya Kepada PM YassinMahathir Mohamad mengajukan mosi tidak percaya kepada PM Muhyiddin Yassin dengan alasan tidak mendapat dukungan mayoritas di parlemen.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-05 00:24:43