PLTU Suralaya di Cilegon ini, memiliki alat monitoring emisi yang bekerja 24 jam dan di monitor secara real time oleh Kementerian Lingkungan Hidu
CILEGON, KOMPAS.TV - Sub holding pembangkitan PLN, PT PLN Indonesia Power, selaku pengelola PLTU Suralaya, memastikan, PLTU Suralaya telah dilengkapi teknologi pengendali emisi seperti ESP dan Low Nox Burner.
Agar emisi yang dibuang ke atmosfer sesuai baku mutu, PLTU Suralaya di Cilegon ini, juga memiliki alat monitoring emisi yang bekerja 24 jam dan di monitor secara real time oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Indeks kualitas udara dari situs IQair.com, catatan data polusi udara Jakarta tidak berubah signifikan.Padahal beberapa unit PLTU Suralaya, pada kondisi shutdown.Namun setelah adanya penerapan WFH 50 persen untuk mendukung gelaran KTT ASEAN, polusi udara cenderung membaik.Karena PLTU Suralaya memiliki kapasitas 3.400 megawatt.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Punya Teknologi Kendalikan Emisi, PLTU Suralaya Diklaim Ramah LingkunganPT PLN Indonesia Power menyebutkan penonaktifan PLTU Suralaya tidak memberikan dampak terhadap penurunan polusi di Jakarta.
Baca lebih lajut »
PLTU Suralaya Mau Disuntik Mati, Begini Kata Menko LuhutMenteri Koordinator Bidnag Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut butuh kajian untuk melakukan suntik mati PLTU Suralaya.
Baca lebih lajut »
4 Unit PLTU Suralaya Dimatikan, Kualitas Udara Jakarta Masih BurukPenghentian operasi 4 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya sebagai bentuk voluntary shutdown.
Baca lebih lajut »
PLTU Suralaya Mau Disuntik Mati, Luhut: Tapi Siapa yang Bayar?Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, rencana suntik mati PLTU Suralaya saat ini tengah memasuki tahap kajian.
Baca lebih lajut »
Pasok 12% Listrik di Jawa, Produksi PLTU Suralaya Terapkan Eco FriendlyUntuk menjaga emisi, PLTU Suralaya menggunakan Electrostatic Precipitator (ESP), Low NOx Burner, dan Continuous Emission Monitoring System (CEMS).
Baca lebih lajut »