Mardani menuturkan, pandemi Covid-19 pasti sangat berdampak bagi para masyarakat difabel.
Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera meminta pemerintah untuk tak lupa dengan masyarakat difabel di saat pandemi corona atau Covid-19. Dia meminta pemerintah memberikan insentif dan stimulus ekonomi meredam dampak ekonomi saat ini.
"Di luar itu mereka belum mendapatkan manfaat stimulus sosial padahal mereka memiliki kerentanan berlapis," tutur Mardani. "Sehingga totalnya menjadi 16.496 orang ," ujar Yurianto melalui konferensi pers daring di Graha BNPB Jakarta, Jumat .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Presiden Jokowi Minta Masyarakat Jangan Putus Asa Hadapi Covid-19Presiden RI Joko Widodo meminta kepada semua pihak agar tidak boleh pesimistis dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang berlangsung...
Baca lebih lajut »
Tes Covid-19 di Depok akan Diperbanyak, IDI: Jangan Takut Angka Positif BesarPemerintah dan masyarakat diminta tidak gusar jika jumlah positif Covid-19 bertambah banyak setelah tes, justru semakin cepat ditangani.
Baca lebih lajut »
Menag: Jangan Berhenti Berdoa Atasi Pandemi Covid-19Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wapres Ma'ruf Amin, Menag Fachrul Razi, dan Kepala BNPB Doni Munardo.
Baca lebih lajut »
[UPDATE] 14 Mei: Sehari Bertambah 8, Kini Ada 272 Pasien Positif Covid-19 di Kota BekasiPada Kamis (14/5/2020), pukul 00.00 WIB, secara kumulatif tercatat 272 orang yang telah dinyatakan positif Covid-19.
Baca lebih lajut »
[UPDATE] Covid-19 13 Mei di Depok: Kematian Pasien Positif Stagnan, tapi Kematian Suspect Naik TerusJumlah kasus kematian pasien dalam pengawasan (PDP)/suspect kembali bertambah, kali ini tiga korban pada Rabu.
Baca lebih lajut »
Pulihkan ekonomi, pemerintah bisa suntik modal BUMN terdampak COVID-19Pemerintah dapat melakukan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN, atau melalui BUMN, yang terdampak pandemi virus Corona baru (COVID-19), dalam rangka ...
Baca lebih lajut »