Pimpinan Ungkap Ada Unsur Pemerasan dan Kolusi di Kasus Pungli Rutan KPK via tribunnews
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham PratamaWakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata mengungkap ada unsur pemerasan dalam kasus pungutan liar di rumah tahanan negara lembaga antirasuah.
“Pungli atau pemerasan, menurut saya pemerasan mungkin ya,” ujar Alex dalam keterangannya dikutip Selasa .Menurutnya, kerja sama itu terjalin karena adanya tahanan yang butuh keleluasaan lebih di dalam rutan.“Tahanan butuh ruang yang agak longgar, misalnya perlu komunikasi dengan keluarga dan sebagainya, atau mungkin makanannya enggak cocok dan perlu beli, itulah yang kemudian dimanfaatkan. Jadi sebenarnya kolusi,” kata Alex.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kasus Lama Pungli Rp4 Miliar di Rutan KPK Baru Diungkap, Mahfud MD: Tanya ke KPKMahfud MD Heran Kenapa KPK Baru Ungkap soal Pungli Rutan Padahal Sudah Lama Terjadi
Baca lebih lajut »
Marak Pungli di Rutan KPKBerikut ringkasan berita, dari pungli di Rutan KPK dan penghentian kasus etik Firli Bahuri. MajalahTempo
Baca lebih lajut »
Buntut Pungli di Rutan, KPK Nonaktifkan Puluhan PegawaiAlexander Marwata mengatakan puluhan pegawainya sudah dinonaktifkan dalam kaitan kasus pungutan liar (pungli) di rutan KPK.
Baca lebih lajut »
Alexander Marwata Bilang Ada Unsur Pemerasan di Kasus Pungli Rutan KPKPungutan liar itu terungkap gara-gara ada pegawai rutan KPK yang melakukan pelecehan terhadap istri tahanan.
Baca lebih lajut »
KPK copot puluhan pegawai rutan KPK terkait pungliKPK mencopot puluhan pegawai rutan dari jabatannya terkait kasus pungutan liar di rutan KPK. 'Pokoknya kita ingin bersih bersih. Intinya itu kita ingin bersih,' ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
Baca lebih lajut »
Dugaan Mantan Penyidik KPK: Ada 3 Klaster Pungli di Rutan KPK, Apa Saja?Mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap sebut ada 3 klaster pungli di rutan KPK, salah satunya gratifikasi. Apa lagi?
Baca lebih lajut »