Artikel ini membahas tentang bahaya stagnasi dan keterikatan pada pesantren tradisional yang menganut pola pengajaran yang ketinggalan zaman.
Bagi para guru, pengajar, dan pegiat pendidikan di negeri ini, termasuk pesantren, tidak ada pilihan lain selain beradaptasi dengan realitas perubahan yang ada. Film tahun 2012 yang disutradarai Richard Schenkman secara kisah tentang para zombi yang bergentayangan dan merancang agenda-agenda terselubung untuk menduduki dan menguasai wilayah Savannah, Amerika Serikat.
Sebagai presiden, Abraham Lincoln menyadari dirinya tengah dikelilingi para zombi yang diilustrasikan sebagai orang-orang yang berkhianat dalam pertemuan rahasia di kalangan tentara. Meskipun zombi digambarkan sebagai mayat tidak bernyawa, juga tidak ada aliran-aliran darah yang dipompa oleh jantungnya, tetapi karena berbagai hal yang menyangkut ambisi duniawi, ia dapat bangkit dari kuburnya guna melancarkan agenda-agenda yang semula telah menjadi obsesi kekuasaannya. Dalam dunia bisnis, darah manusia diibaratkan energi yang menggerakkan seluruh organ tubuh perusahaan. Darah yang mengalir tidak ubahnya sebagai arus keuangan yang berjalan. Begitu juga di tubuh kekuasaan, ketika sudah ditinggalkan oleh perintis dan pendirinya, seakan-akan nyawa atau rohnya sudah menghilang. Tidak ada semangat, energi, dan kreativitas. Kekuasaan atau perusahaan macam itu tidak lagi memiliki sumber inovasi dan kebijakan. Tidak tercipta hal-hal baru yang bisa menggairahkan para birokrat dan aparaturnya. Tinggal rutinitas semu dan kaku serta segala pergerakan menjadi menjemukan dan membosankan.Atap tengkorak manusia purba “Homo erectus” dari Grogolan Wetan ditampilkan dalam pameran Indonesia, The Oldest Civilization on Earth: 130 Years After Pithecanthropus Erectus di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Minggu (8/12/2024). Demikian halnya suasana lembaga pendidikan atau perguruan tinggi, tidak jarang dipimpin oleh pihak rektorat yang hanya menumpang duduk dalam jabatan dan kedudukan akademis. Para pelajar dan mahasiswa cuma diajak pada hal-hal yang sifatnya seremonial belaka. Tidak ada terobosan dan inovasi apa pun dari kreativitas mahasiswanya. Sebagai generasi Z, tidak juga melahirkan hasil-hasil riset dan penelitian ilmiah, terlebih karya-karya sastra dan jurnalistik yang menembus batas-batas formalitas yang membelenggu kreativitas anak-anak bangsa.Secara internal, para penguasa zombi boleh-boleh saja membanggakan orang-orang terdekatnya. Namun, sejatinya, mereka tidak pernah melihat wujud kepemimpinan yang mumpuni. Dalam arti “melihat yang sebenarnya”, membandingkan dengan kekuasaan lain di luar dirinya, juga tidak dapat memperhatikan gejala dan arus perubahan di sekelilingnya. Jadi, mereka hanya punya seolah-olah kekuasaannya berjalan lancar, perusahaannya hebat, bermartabat, dan tidak ada duanya. Masalahnya, dia memang tidak pernah mengamati dan membandingkan dengan yang alternatif itu. Kekuasaan zombi biasanya hanya bergerak untuk meneruskan yang sudah ada, tidak ada lagi semangat perjuangan untuk membangun hal-hal baru. Namun, para aparaturnya serba kekeh dan ngotot agar terus dilanjutkan meski segalanya sudah serba kusam, dekil, bahkan sudah tidak relevan lagi untuk dipelihara. Akibatnya, jika diibaratkan suatu perusahaan, ia hanya dapat bertahan hidup dari utang atau menjual aset-aset yang ada secara bertahap, bahkan dibiayai dengan cek kosong. Pabrik-pabrik, perkebunan, vila mewah, dan mobil-mobil keren semua seakan dimiliki dan dikuasai oleh para zombi. Belum tentu dipakai seminggu sekali atau bahkan sebulan sekali oleh sang pemilik.Begitu juga dengan lembaga pendidikan agama, seperti pesantren dan majelis taklim. Ketika yang diajarkan berupa ilmu-ilmu agama yang saklek, stagnan, dan tidak mengikuti arus perkembangan, akibatnya hanya menuruti tren zaman yang kebablasan. Sering kali para pengasuh, ustaz dan kiainya, tidak mau berkaca diri, bermuhasabah sehingga tetap ngotot dengan ajaran masa lalu yang usang. Pesantren para zombi Pola ajar di pesantren tradisional yang stagnan dan jalan di tempat tampaknya berbeda dengan sistem pengajaran di pesantren modern yang terus mengikuti arus perkembangan dengan prinsip kiai yang menekankan pentingnya sistem daripada ketergantungan berlebihan kepada sang guru (mursyid). Meskipun tidak secara eksplisit dikatakan pesantren zombi, setidaknya kita harus jujur mengakui bahwa tidak jarang pesantren yang ditinggalkan penghuninya lantaran menganut pola-pola yang tidak jauh berbeda dari sistem perusahaan zombi yang saya sebutkan di atas. Tak ada semangat dan energi, seakan-akan sudah tidak bernyawa, tidak lagi memiliki sumber inovasi dan kebijakan. Juga tidak tercipta hal-hal baru yang bisa menggairahkan para santri, ustaz, dan keluarga besar pondok pesantren. dan mendorong pelaku-pelaku lama agar bisa menyesuaikan diri. Sementara logika ekonomi yang menaungi penguasa zombi—tidak terkecuali di lingkungan pesantren—hanya disibukkan dengan peradaban “memiliki” dan “menguasai”
Pesantren Pendidikan Perubahan Inovasi Stagnasi Zombi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cara Menghilangkan Bau Dari Kamar MandiArtikel ini membahas beberapa cara efektif menghilangkan bau dari kamar mandi. selain menggunakan pengharum ruangan, artikel ini menyarankan untuk membuka jendela, pintu, dan ventilasi untuk menghilangkan kelembapan dan bau. Selain itu, artikel ini juga membahas pentingnya membersihkan bagian bawah dan sekitar kloset karena sisa urine dapat menimbulkan bau amonia. Artikel ini juga menyarankan penggunaan baking soda untuk menyerap bau tak sedap.
Baca lebih lajut »
Menerapkan Teori Perubahan dalam Birokrasi untuk PembangunanArtikel ini membahas tentang prioritas pemerintah dalam menangani lima aspek pembangunan, yaitu perbaikan gizi, program ekonomi inklusif, penanganan ketimpangan digital, pemberdayaan perempuan, dan perbaikan efektivitas bantuan sosial. Artikel ini menyoroti pentingnya birokrasi yang inovatif, efektif, dan adaptif dalam implementasi program pembangunan. Namun, artikel ini juga menekankan perlunya konteks organisasi dan kelembagaan dalam penerapan teori perubahan. Secara spesifik, artikel ini menanyakan bagaimana birokrasi dapat berubah, siapa yang akan mendorong perubahan, peran organisasi masyarakat dalam perubahan, dan bagaimana digitalisasi dapat memperkuat masyarakat secara substansial.
Baca lebih lajut »
Lima Artikel Terpopuler Kanal Lifestyle VIVA.co.id Rabu, 8 Januari 2025Kanal Lifestyle VIVA.co.id pada hari Rabu, 8 Januari 2025, memiliki lima artikel dengan jumlah pembaca paling banyak. Salah satunya membahas mengenai gejala Terpopuler: Komedian Qomar Meninggal Dunia hingga Netizen Salah Fokus dengan Penampakan Kompor Milik Irish Bella
Baca lebih lajut »
Cuitan Pandji Pragiwaksono Viralkan Artikel Lawas Memalukan Erick Thohir Saat Milik Inter MilanPandji Pragiwaksono membagikan ulang cuitan yang memuat artikel lama tentang masa kepemilikan Erick Thohir di klub Inter Milan. Artikel tersebut membahas blunder Erick Thohir dalam memecat Roberto Mancini dan menggantinya dengan Frank de Boer yang gagal total. Warganet Indonesia pun ramai membalas cuitan tersebut dan menyebut Erick Thohir sebagai 'presiden boneka'.
Baca lebih lajut »
Artikel Tren Populer Hari IniBerita populer kanal Tren hari ini, termasuk informasi seputar BPJS Kesehatan, CPNS, NPWP, pelatih timnas Indonesia, dan penomoran kereta api.
Baca lebih lajut »
4 Artikel Berita Terpopuler di Kanal Lifestyle VIVA, Edisi Senin 13 Januari 2025Berita terpopuler hari ini meliputi ramalan zodiak, tren isu Raline Shah menjadi Staf Khusus Menteri Kominfo, dampak kebakaran hutan di Los Angeles, dan informasi tentang kesehatan dan gaya hidup.
Baca lebih lajut »