Perundingan di Busan diharapkan bisa menyepakati perjanjian internasional yang mengikat untuk mengatasi krisis global polusi plastik.
Sebuah sampah plastik berupa kantong plastik transparan melayang-layang di kolom air di perairan Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, akhir Januari 2019.
Data UNEP memperlihatkan, setiap hari volume sampah plastik setara 2.000 truk sampah dibuang ke ekosistem perairan. Setiap tahunnya, 19 juta-23 juta ton sampah plastik ”bocor” mencemari lingkungan.Andersen mengatakan, UNEP telah menerima surat dari ribuan anak mengenai masalah plastik. ”Saya akan membacakan satu saja, dari Myles Kariuki yang mengatakan, ’karena polusi plastik ini menyebar, kami tidak akan punya makanan. Ikan memakan plastik.
”Saya mohon agar Anda menggunakan aspek resolusi ini sebagai bintang penuntun, sambil menyadari bahwa rencana dan pelaporan nasional akan menawarkan alat penting bagi para pihak untuk memastikan kepatuhan terhadap perjanjian yang mungkin Anda buat,” katanya. Menurut Asosiasi Industri Plastik, Arab Saudi adalah pengekspor polipropilena primer terbesar di dunia, jenis plastik umum yang diperkirakan menyumbang 17 persen dari ekspor tahun lalu. Sementara itu, China, Amerika Serikat, dan Jerman memimpin perdagangan plastik global berdasarkan ekspor dan impor pada tahun 2023.
Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa volume total bahan baku plastik di Indonesia di tahun 2021 mencapai 7.965 metrik ton di mana tingkat daur ulang masih di kisaran 12 persen di tahun 2022. Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di tahun 2023 mencatat, 76,6 persen sampah berakhir di tempat pembuangan akhir , di mana 54,4 persen di antara TPA tersebut masih merupakan TPA terbuka.
”Perjanjian tersebut penting untuk mengatur sejumlah restriksi, tercapainya tingkat produksi plastik yang berkelanjutan, dan perluasan tanggung jawab produsen atauSebuah sampah plastik berupa kantong plastik transparan melayang-layang di kolom air di perairan Pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, akhir Januari 2019.
Data UNEP memperlihatkan, setiap hari volume sampah plastik setara 2.000 truk sampah dibuang ke ekosistem perairan. Setiap tahunnya, 19 juta-23 juta ton sampah plastik ”bocor” mencemari lingkungan.Andersen mengatakan, UNEP telah menerima surat dari ribuan anak mengenai masalah plastik. ”Saya akan membacakan satu saja, dari Myles Kariuki yang mengatakan, ’karena polusi plastik ini menyebar, kami tidak akan punya makanan. Ikan memakan plastik.
”Saya mohon agar Anda menggunakan aspek resolusi ini sebagai bintang penuntun, sambil menyadari bahwa rencana dan pelaporan nasional akan menawarkan alat penting bagi para pihak untuk memastikan kepatuhan terhadap perjanjian yang mungkin Anda buat,” katanya. Menurut Asosiasi Industri Plastik, Arab Saudi adalah pengekspor polipropilena primer terbesar di dunia, jenis plastik umum yang diperkirakan menyumbang 17 persen dari ekspor tahun lalu. Sementara itu, China, Amerika Serikat, dan Jerman memimpin perdagangan plastik global berdasarkan ekspor dan impor pada tahun 2023.
Limbah Plastik Daur Ulang Sampah Sdgs SDG17-Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Polusi Jet Pribadi dari Kelompok Super-Kaya Ratusan Kali Polusi Masyarakat UmumStudi yang dilakukan Linnaeus University di Swedia menunjukkan emisi pesawat-pesawat jet pribadi meningkat sebesar hingga 46 persen dalam lima tahun terakhir. Temuan ini menggambarkan dampak penerbangan pribadi, terutama oleh pesawat-pesawat non esensial kelompok super-kaya. Berikut laporannya.
Baca lebih lajut »
Ini Sederet Jurus Pramono Anung Kurangi Polusi di JakartaCagub Jakarta Pramono Anung sudah mempersiapkan jurus mengatasi masalah polusi Jakarta.
Baca lebih lajut »
Pertemuan Internasional Polusi Plastik: Kesepakatan Terancam?Dunia saat ini dihadapkan pada masalah sampah plastik yang besar. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali menggalakkan pertemuan delegasi Komite Negosiasi Antarpemerintah tentang polusi plastik (INC-5) dari 175 negara di Busan, Korea Selatan. Tujuannya adalah menyelesaikan perincian akhir perjanjian pertama dunia untuk mengatasi polusi plastik. Namun, penolakan dari produsen plastik dan minyak serta belum adanya kesepakatan antar negara besar menjadi ancaman bagi kesepakatan ini. Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden baru Amerika Serikat juga disebut-sebut dapat menggagalkan perjanjian tersebut.
Baca lebih lajut »
Bos CIA ke Mesir untuk Perundingan Gencatan Senjata GazaDIREKTUR CIA Williams Burns menuju ibu kota Mesir Kairo Kamis 3110 Bos CIA itu akan memulai perundingan baru dengan Hamas untuk gencatan senjata di Gaza
Baca lebih lajut »
Pemimpin Dunia Berkumpul di Azerbaijan untuk Hadiri Perundingan Iklim PBBMeskipun nama-nama besar dan negara-negara kuat tampak absen, namun diyakini memiliki kekuatan dan strategi yang hebat.
Baca lebih lajut »
Ikuti Jejak Finlandia dan Skotlandia, Paris Inisiasi Tas Antipolusi bagi Bayi untuk Atasi Polusi PlastikInisiatif tas antipolusi bertujuan untuk mengurangi paparan bahan kimia beracun pada bayi dan meningkatkan kesadaran akan dampak polusi terhadap kesehatan masyarakat.
Baca lebih lajut »