Perundingan Plastik di Busan Terancam Gagal Mencapai Kesepakatan

Negosiasi Plastik Berita

Perundingan Plastik di Busan Terancam Gagal Mencapai Kesepakatan
Lawan Polusi PlastikPerlindungan LingkunganPerjanjian Internasional
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 79 sec. here
  • 7 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 49%
  • Publisher: 70%

Tidak adanya kesepakatan dinilai masih lebih baik dibandingkan kesepakatan yang buruk.

JAKARTA, KOMPAS - Rancangan teks baru yang dikeluarkan Komite Negosiasi Antarpemerintah ke-5 atau INC-5 tentang Polusi Plastik telah memperuncing pembelahan di antara negara-negara yang berunding di Busan, Korea Selatan, pada Jumat . Teks yang dinilai tidak progresif untuk mengatasi polusi plastik ini juga memicu penolakan di kalangan kelompok masyarakat sipil yang memantau jalannya perundingan.

Rancangan teks terbaru ini dinilai lebih mengakomodasi kepentingan negara penghasil minyak, dengan tidak adanya ketegasan dalam pembatasan produksi dan bahan kimia berbahaya. Hal ini memicu penentangan dari koalisi negara-negara yang menuntut perjanjian lebih progresif, termasuk mendorong pembatasan produksi plastik, yang dimotori Uni Eropa, Afrika, Amerika Latin, dan sebagian Asia.

Andrew Yatilman dari Mikronesia mengatakan,"Negara-negara Teluk ingin melindungi ekonomi mereka dengan bahan bakar fosil. Bagaimana dengan kita? Apakah kita benar-benar berarti?"Sedangkan Anthony Agotha dari Uni Eropa mengatakan, waktu untuk mencemari lingkungan harus diakhiri. Membersihkan lingkungan saat keran produksi plastik terus terbuka tidak ada gunanya.

JAKARTA, KOMPAS - Rancangan teks baru yang dikeluarkan Komite Negosiasi Antarpemerintah ke-5 atau INC-5 tentang Polusi Plastik telah memperuncing pembelahan di antara negara-negara yang berunding di Busan, Korea Selatan, pada Jumat . Teks yang dinilai tidak progresif untuk mengatasi polusi plastik ini juga memicu penolakan di kalangan kelompok masyarakat sipil yang memantau jalannya perundingan.

Rancangan teks terbaru ini dinilai lebih mengakomodasi kepentingan negara penghasil minyak, dengan tidak adanya ketegasan dalam pembatasan produksi dan bahan kimia berbahaya. Hal ini memicu penentangan dari koalisi negara-negara yang menuntut perjanjian lebih progresif, termasuk mendorong pembatasan produksi plastik, yang dimotori Uni Eropa, Afrika, Amerika Latin, dan sebagian Asia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Lawan Polusi Plastik Perlindungan Lingkungan Perjanjian Internasional Utama

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Perundingan untuk Mengatasi Polusi Global Plastik di Busan DimulaiPerundingan untuk Mengatasi Polusi Global Plastik di Busan DimulaiPerundingan di Busan diharapkan bisa menyepakati perjanjian internasional yang mengikat untuk mengatasi krisis global polusi plastik.
Baca lebih lajut »

Sikap Pemerintah Indonesia dalam Perundingan Plastik Bahayakan Lingkungan dan KesehatanSikap Pemerintah Indonesia dalam Perundingan Plastik Bahayakan Lingkungan dan KesehatanSikap Pemerintah Indonesia dinilai lebih mengutamakan kepentingan industri dengan mengorbankan masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Baca lebih lajut »

Negosiasi Plastik Berjalan Lamban, Masyarakat Desak Delegasi di Busan Tak BerkompromiNegosiasi Plastik Berjalan Lamban, Masyarakat Desak Delegasi di Busan Tak BerkompromiPara delegasi diminta tidak berkompromi dengan sekelompok kecil negara produsen petrokimia dan plastik yang menghambat negosiasi.
Baca lebih lajut »

Gotong-Royong Atasi Polusi Sampah Plastik dan Aktif dalam Perjanjian Plastik GlobalGotong-Royong Atasi Polusi Sampah Plastik dan Aktif dalam Perjanjian Plastik GlobalINC-5Perjanjian Plastik Global PBBmomentum penting bagi semua pemangku kepentingan untuk menyepakati dan menjalankan isi perjanjian
Baca lebih lajut »

Menggaungkan Bahaya Plastik Sekali Pakai Lewat Parade Monster PlastikMenggaungkan Bahaya Plastik Sekali Pakai Lewat Parade Monster PlastikParade Monster Plastk telah digelar di tujuh kota besar di Indonesia, yakni Makassar, Ambon, Jakarta, Pontianak, Sorong, Salatiga, dan Gorontalo, pada 26 hingga 28 Oktober 2024.
Baca lebih lajut »

Aksi Teatrikal Operasi Bedah Manusia Plastik Serukan Stop Konsumsi PlastikAksi Teatrikal Operasi Bedah Manusia Plastik Serukan Stop Konsumsi PlastikAksi teatrikal operasi bedah manusia plastik di Surabaya bawa serta 7 tuntutan kepada masyarakat, pemerintah, dan industri.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 21:01:01