Pemberitaan tentang Papua dianggap hanya bersumber dari pemerintah, dalam hal ini aparat Polri atau TNI.
TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Serikat Jurnalisme untuk Keberagaman , Tantowi Anwari, menilai media di Indonesia secara umum masih memiliki perspektif rasis dalam pemberitaan, terutama jika bicara isu Papua.'Perspektif nondiskriminasi itu tidak didapat oleh teman jurnalis karena memang kalau dilihat dari fakta pemberitaan dengan mereka yang baru lulus dan mungkin engga dapat pemahaman terlebih dulu, kan cukup banyak,' ucap Tantowi dalam diskusi daring pada Kamis, 11 Juni 2020.
Pun jika media nasional memberitakan Papua, hanya ketika ada peristiwa besar terjadi. 'Misalnya ketika ada kasus makar, kekerasan. Tapi apakah mereka sudah memberikan ruang terhadap suara Papua, atau mereka yang menjadi korban?' ucap Tantowi.Lebih lanjut, dia menilai pemberitaan tentang Papua biasanya hanya bersumber dari pemerintah, dalam hal ini Polri atau TNI.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dua Tahun Terakhir, 120 Warga Papua Dipenjara atas Tuduhan MakarRatusan aktivis dan warga Papua yang dipenjara atas tuduhan makar dianggap Komnas HAM sebagai diskriminasi dan teror.
Baca lebih lajut »
Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Papua MelonjakPasien yang dirawat sebanyak 816 orang dan yang sudah dinyatakan sembuh 317 orang. pasienpositifcorona
Baca lebih lajut »
Komnas HAM: Pemerintah Biarkan Teror Berlanjut di Papua - Nasional - koran.tempo.coUsman Hamid sebut 44 aktivis Papua ditahan karena aksi protes damai.
Baca lebih lajut »
4 Tahanan Polda Papua yang Positif Terjangkiti COVID-19 Kabur dari Kamar IsolasiKabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan bahwa ada empat tahanan mereka yang melarikan diri pada Rabu (10/6). tahanankabur
Baca lebih lajut »
Polda Papua Buru Empat Tahanan Positif Covid-19 yang KaburEmpat tahanan positif covid-19 kabur dari RS Bhayangkara Papua, setelah berhasil menjebol jendela ruang perawatan. Polda Papua kini tengah memburu empat tahanan tersebut.
Baca lebih lajut »