Garuda Indonesia tengah menyiapkan protokol normal baru atau new normal, seperti mengatur jarak kursi antar-penumpang.
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai pelat merah Garuda Indonesia tengah menyiapkan protokol normal baru atau new normal untuk aktivitas penerbangan di tengah pandemi corona. Salah satu protokol kesehatan yang dijalankan yaitu menjaga jarak fisik dengan menjauhkan jarak kursi antar-penumpang.
'Tidak hanya kenormalan baru saja yang akan segera terlaksana. Tapi kami juga menyuguhkan kenyamanan baru untuk Anda,' ucapnya. Sejumlah operator transportasi memang sedang menyiapkan protokol kesehatan new normal di tengah pandemi. Selain Garuda Indonesia, PT Kereta Api Indonesia beberapa waktu lalu telah mengumumkan persiapannya memberikan pelayanan di masa tatanan anyar.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Batal Terbangkan WNI dari Abu Dhabi, Garuda Minta MaafSebelumnya, penerbangan rute Abu Dhabi-Jakarta dijadwalkan pukul 02.50 waktu setempat pada 31 Mei. Manajemen Garuda memastikan kejadian ini tidak akan terulang.
Baca lebih lajut »
Pedoman New Normal untuk Penumpang Kereta Jarak JauhPedoman ini dibuat untuk melindungi pegawai dan penumpang kereta api dari kemungkinan terpapar Covid-19 pada masa new normal.
Baca lebih lajut »
Menparekraf Persiapkan Implementasi Protokol New Normal PariwisataMenparekraf Wishnutama Kusubandio menyampaikan bahwa persiapan protokol new normal pariwisata telah disusun.
Baca lebih lajut »
Pemerintah: New Normal Bukan Ibarat Bendera Start Lomba Lari'Oleh karena itu kita tidak menganggap bahwa kenormalan yang baru itu ibarat bendera start untuk sebuah lomba lari, semuanya langsung bergerak bersama-sama, tidak,' kata juru bicara pemerintah terkait penanganan virus Corona, Achmad Yurianto
Baca lebih lajut »
Pengamat: Larangan Ojol Bawa Penumpang Perparah Kemacetan DKIPengamat menilai keputusan pemerintah melarang ojek angkut mengangkut penumpang saat new normal akan memperparah kemacetan ibukota.
Baca lebih lajut »