dalam konteks pembelaan terhadap petani padi, tidak bisa lagi dengan pendekatan lama
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan Said Abdullah mengatakan KRKP mendukung berbagai inisiatif untuk membuat rantai pangan yang lebih berkeadilan dan menyejahterakan bagi petani.Dia menambahkan dulu membayangkan kalau petani padi, diorganisir menjadi satu kelompok kemudian meningkat produksinya secara teknis.
Oleh karena itu diperlukan kelembagaan baru."Teman-teman bikin unit pemasaran. Teman-teman memperpendek rantai pasar sehingga langsung ke konsumen," ujar Ayip. "Hanya saja, saat ini model kemitraannnya masih transaksional. Harusnya kemitraan yang didorong adalah basis kepemilikan," tegas Ayip. Perlu ada hubungan di level baru pada kemitraan. Saat ini, kata dia, belum ada ruang pengaduan, mediasi, bahkan bisa jadi peraturan untuk melindungi petani maupun swasta.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemerintah Perlu Bangun Rantai Pasok di Kawasan IndustriPemerintah disarankan membangun rantai pasok pada kawasan industri, antara industri kecil menengah (IKM) dan industri besar dan sedang (IBS).
Baca lebih lajut »
Soal Rencana IPO Subholding Pertamina, Sunarsip: Tidak ada yang Perlu DikhawatirkanRencana IPO subholding Pertamina, sama seperti yang dilakukan beberapa BUMN di bidang konstruksi. IPOSubholding
Baca lebih lajut »
Pertama Dalam 15 Tahun, Tak Ada Messi dan Ronaldo di Semifinal Liga ChampionsTerakhir kali semifinal Liga Champions tanpa Messi dan Ronaldo 15 tahun lalu.
Baca lebih lajut »
Media Jepang Soroti Pidato Jokowi, Ada Lebih 1.480 Perusahaan Jepang di Indonesia - Tribunnews.comPerusahaan Jepang telah masuk ke Indonesia dan perekonomiannya sangat terpengaruh, apalagi dengan 3,7 juta orang menganggur karena penyebaran infeksi.
Baca lebih lajut »
Tak Ada yang Aman, Inilah Kandidat Pengganti Quique SetienKata 'tak ada yang aman' seperti dilontarkan Gerard Pique kini jadi tagline baru Barcelona setelah mereka dipermalukan Bayern...
Baca lebih lajut »