Dokter spesialis bedah plastik, Kristaninta Bangun, mengatakan bibir sumbing dan lelangit merupakan jumlah kelainan tertinggi pada bidang bedah plastik. Sekitar 75% penderita bibir sumbing dan lelangit memiliki celah pada tulang alveolus maksila.
SUMBING bibir dan lelangit merupakan cacat pada jaringan lunak yang meliputi bibir, langit-langit, dan tulang alveolus pada maksila.
“Solusinya adalah menutup dengan menggunakan cangkok tulang,” kata Kristaninta dalam ujian promosi doktor, Selasa . “Sehingga tidak banyak pasien-pasien dengan bibir sumbing dan langit yang memiliki celah yang akhirnya bersedia untuk melakukan tindakan penutupan defek alveolus tersebut,” ungkapnya. “Rekayasa jaringan tulang alveolus bisa ditutup dengan menggunakan sel punca, biomaterial scaffold yang diberikan growth factors sehingga bisa tumbuh tulang yang baru pada defek,” terangnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kepribadian Seseorang Bisa Dilihat Dari Bentuk Jari Kaki, Begini CaranyaTRIBUNJUALBELI.COM - Kalian pasti sudah tahu jika salah satu bagian tubuh bisa mengungkap karakter seseorang. Seperti dengan melihat bentu bibir, bentuk…
Baca lebih lajut »
Satu Jenazah Ditemukan di Luwu Utara, BPBD Sebut Bukan Korban BanjirKorban ditemukan dalam kondisi tinggal tulang-belulang di sebuah kebun kelapa sawit.
Baca lebih lajut »
Palang Merah Internasional Latih Ribuan Sukarelawan di Korut |Republika OnlinePalang Merah Internasional bangun jaringan relawan di Korut
Baca lebih lajut »
Kisah Pekerja Telkomsel Menghadirkan Sinyal di Daerah Terluar dan TerpencilUpaya Telkomsel menghadirkan jaringan telekomunikasi di daerah tak mudah, para pekerja sering menghadapi kendala tak terduga. Telkomsel
Baca lebih lajut »
Dugaan Rekayasa Rasio NPL di Bank Banten Dilaporkan ke Bareskrim PolriMenurut Ojat, dengan kondisi NPL Bank Banten seperti di atas, seharusnya Bank Banten tidak dimasukkan dalam kategori Bank Dalam Pengawasan Intensif (BDPI).
Baca lebih lajut »