Otoritas Perancis memperpanjang penahanan terhadap pendiri dan pemimpin aplikasi pesan Telegram, Pavel Durov, setelah ia ditahan di Bandara Paris.
Durov dituduh melakukan pelanggaran terkait dengan Telegram, aplikasi pesan yang populer namun kontroversial.
Rusia telah menuduh Perancis “menolak bekerja sama” dan rekan Durov, Elon Musk, segera melakukan pembelaan terhadapnya.Durov tiba di Paris dari Baku, Azebaijan, dan berencana untuk makan malam di ibu kota Perancis itu, menurut sumber yang dekat dengan kasus tersebut. OFMIN, badan Perancis yang ditugaskan mencegah kekerasan terhadap anak di bawah umur, telah menerbitkan surat penahanan terhadap Durov dalam penyelidikan awal dari pelanggaran yang dituduhkan pada diri Durov.Durov dituduh gagal menindak perilaku kejahatan di platform yang dipimpinnya.
CEO Telegram Ceo Telegram Ditangkap - Paris CEO Telegram Ditangkap Riset
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Bandara PerancisCEO miliarder yang bepergian dengan jet pribadinya menjadi sasaran surat perintah penangkapan.
Baca lebih lajut »
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di PerancisPavel Durov, pendiri sekaligus CEO aplikasi Telegram, ditangkap di Bandara Bourget di luar Paris pada Sabtu malam (24/8/2024).
Baca lebih lajut »
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap Polisi Perancis, Kasus Apa?Kepolisian Perancis menangkap CEO Telegram, Pavel Durov di bandara Le Bourge, utara Paris pada Sabtu (25/8/2024). Kasus apa?
Baca lebih lajut »
Pendiri Telegram, Pavel Durov Ditangkap di PerancisPendiri Telegram, Pavel Durov Ditangkap di Perancis
Baca lebih lajut »
Kronologi CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Perancis, Ini KasusnyaCEO Telegram Pavel Durov ditangkap di Perancis sesasat setelah turun dari jet pribadi. Lantas, bagaimana kronologi penangkapan Pavel Durov?
Baca lebih lajut »
Dituduh Abaikan Konten Kejahatan, CEO Telegram Ditangkap di PerancisAparat Perancis menilai Telegram dan Pavel Durov congkak karena merasa tidak akan ditangkap.
Baca lebih lajut »