Penyelidikan Korupsi Mengguncang Kweichow Moutai, Merek Minuman Keras China Terkenal

Bisnis Berita

Penyelidikan Korupsi Mengguncang Kweichow Moutai, Merek Minuman Keras China Terkenal
Kweichow MoutaiKorupsiMinuman Keras
  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 316 sec. here
  • 12 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 147%
  • Publisher: 63%

Tiga mantan pemimpin Kweichow Moutai, pabrik minuman keras paling bergengsi di China, dihadapkan dengan penyelidikan atas tuduhan korupsi, menimbulkan pertanyaan tentang integritas perusahaan dan dampaknya terhadap penjualan di masa depan.

Dalam lima tahun terakhir, tiga mantan pemimpin Kweichow Moutai , pabrik minuman keras paling bergengsi di China , menghadapi penyelidikan atas tuduhan korupsi. Penyelidikan baru terhadap mantan pimpinan pembuat ' minuman keras ' tersebut diumumkan awal bulan ini.di media sosial China dan muncul bahkan ketika perusahaan itu terus mengalami pertumbuhan penjualan di tengah pelemahan China melemah dan penurunan konsumsi domestik.

Pengamat industri mengatakan bahwa meskipun skandal terbaru itu tidak mungkin merugikan penjualan minuman keras, hal itu menyoroti bagaimana korupsi terus bergolak di Moutai – minuman yang selalu disajikan dalam jamuan makan kenegaraan China sejak 1970-an. Akhir pekan lalu pada 2 Januari, pihak berwenang di provinsi Guizhou, China barat daya, mengumumkan penyelidikan terhadap pejabat perusahaan Ding Xiongjun di situs webnya. Ding mengundurkan diri pada April dari perusahaan minuman keras milik negara tersebut. Menurut pengumuman tersebut, Ding tengah diselidiki atas 'dugaan pelanggaran disiplin dan hukum yang serius.' Pengamat industri mengatakan bahwa Ding kemungkinan akan mengikuti jejak kedua pendahulunya, Yuan Renguo dan Gao Weidong. Yuan dan Gao dipenjara seumur hidup atas tuduhan penyuapan masing-masing pada 2021 dan 2024. Yuan meninggal karena pendarahan otak pada akhir 2023. Meski tuduhan terhadap Ding masih belum jelas, citra Moutai telah lama ternoda karena sebagian besar pengusaha di China menganggapnya sebagai bentuk 'mata uang keras' yang digunakan untuk bersosialisasi dengan para penguasa. Salah satu pernyataan mengenai perusahaan itu yang paling sering dikutip adalah dari mantan diplomat Amerika Serikat Henry Kissinger kepada mendiang pemimpin China Deng Xiaoping dalam jamuan makan malam kenegaraan pada 1974, 'jika kita minum cukup banyak Moutai, kita dapat menyelesaikan apa pun.' Wang Shoufeng, mantan kepala perusahaan jasa tenaga kerja konstruksi di Anyang, sebuah kota di provinsi Henan, China bagian tengah, mengatakan bahwa pejabat China yang korup hanya minum minuman keras yang mahal itu meskipun itu berarti harus mengambil tindakan ekstra agar tidak terdeteksi oleh penyidik antikorupsi. 'Ketika teman-teman kami mengundang pejabat untuk minum, mereka sering menuangkan Moutai ke dalam botol plastik supaya terlihat seperti air minum. Minuman keras dalam botol receh seharga satu yuan itu bernilai puluhan ribu yuan. Begitulah cara mereka minum,' kata Wang kepada Layanan Mandarin VOA dalam sebuah wawancara telepon. Wang melarikan diri dari China akhir tahun lalu ke Jerman.Wang mengatakan bahwa beberapa pejabat China di Henan sangat tamak sehingga banyak rekan-rekannya di industri properti harus 'membeli keselamatan pribadi mereka atau menyelesaikan semua masalah' dengan menawarkan suap, termasuk hadiah miras Moutai yang sudah dituakan (aged). Salah satu contohnya adalah Wang Xiaoguang, mantan wakil gubernur provinsi Guizhou, yang kedapatan menuangkan sekitar 4.000 botol Moutai tua miliknya ke saluran pembuangan saat ia khawatir akan penyelidikan terhadapnya pada akhir 2018, menurut laporan media China.Banyak elit Komunis China, termasuk Presiden China Xi Jinping sendiri, juga dikenal menyukai Moutai. Xi juga menjadikan korupsi sebagai fokus utama pemerintahannya di China. Antara 2014 dan 2024, Xi sudah menyingkirkan lebih dari lima juta orang, sebagian besar pejabat partai, terkait kasus korupsi. Awal minggu ini dalam sebuah pidato, Xi mengatakan korupsi tetap menjadi ancaman terbesar bagi Partai Komunis China. Konon, para pejabat dan kecintaan mereka terhadap minuman keras tersebut telah mengerek naik harga miras itu dan mencapai puncaknya pada level sekitar 3.000 yuan, atau setara Rp 6,66 juta per botol seukuran 500 mililiter (ml) pada Februari tahun lalu, untuk produk “Flying Fairy Moutai” atau Peri Terbang Moutai. Produk itu memiliki kadar alkohol 53 persen. Meskipun harganya kini telah turun menjadi sekitar 2.200 yuan, atau sekitar Rp 4,8 juta, margin keuntungan yang gemuk dibandingkan dengan harga pabrik sebesar 1.163 yuan, atau sekitar Rp 2,58 juta, telah menciptakan ruang gerak bagi korupsi, kata Willy Lin, presiden Asosiasi Riset Baijiu China di Taipei.'Minuman keras laku keras dengan keuntungan besar sehingga semua orang ingin ikut menikmatinya. Hal itu membuat mereka yang menduduki kursi pimpinan sulit untuk tidak terlibat dengan banyak kelompok kepentingan,' kata Lin kepada VOA Mandarin dalam wawancara telepon. 'Anda membutuhkan dukungan mereka untuk mencapai posisi itu, tetapi begitu Anda mendudukinya, Anda perlu membantu mereka menghasilkan uang. Saat itulah korupsi mulai terjadi... posisi itu tidak mudah dipertahankan,' tambahnya. Menurut laporan media pemerintah, baik Yuan maupun Gao terbukti telah secara ilegal memberikan hak distribusi kepada kroni atau menggunakan minuman keras itu untuk mendapatkan pengaruh politik sebelum mereka ditangkap. Pada 2018, China meluncurkan kampanye antikorupsi terhadap perusahaan minuman keras raksasa itu dan sejak itu telah menangkap belasan eksekutif puncak. Namun, korupsi di manajemen puncak merek tersebut masih sulit diberantas. Untuk saat ini, kinerja penjualan perusahaan minuman keras raksasa itu tampaknya tidak terpengaruh. Dalam laporan keuangan terbarunya, yang dirilis pada 2 Januari – hari yang sama saat penyelidikan terhadap Ding diumumkan – Kweichow Moutai mengatakan bahwa perusahaan itu memproyeksikan pendapatan sebesar 173,8 miliar yuan, atau setara Rp 386,17 triliun untuk tahun lalu, naik 15 persen secara tahunan. Namun, konsumsi domestik China yang melemah memicu kekhawatiran bahwa masa depan raksasa minuman keras itu mungkin meredup.Seorang pedagang di Provinsi Shaanxi yang menjual berbagai minuman keras termasuk Moutai di platform video pendek China Douyin mengatakan kepada VOA Mandarin pada Minggu bahwa 'sekarang bukan saat yang tepat' untuk membeli atau berinvestasi dengan membeli sebotol Flying Fairy Moutai karena harganya mungkin terus anjlok hingga di bawah 2.000 yuan. Seorang analis saham di Beijing, yang berbicara dengan VOA Mandarin dengan syarat anonim, juga menyatakan kekhawatiran bahwa pemotongan belanja konsumen China untuk barang-barang mewah dapat menjadi berita buruk bagi harga saham perusahaan, yang juga telah jatuh. 'Meskipun kinerja penjualan Moutai tetap relatif stabil, harga saham perusahaan yang turun mencerminkan kekhawatiran atas penjualannya di masa mendatang,' kata analis itu kepada VOA. Analis itu tidak ingin menggunakan nama lengkapnya dengan alasan sensitivitas topik tersebut. Pada Rabu, harga saham Kweichow Moutai ditutup pada 1.442,5 yuan atau setara Rp 3,2 juta per saham, turun 45 persen dari rekor tertingginya di 2.627,88 yuan (setara Rp 5,8 juta) per saham pada awal 2021.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

voaindonesia /  🏆 15. in İD

Kweichow Moutai Korupsi Minuman Keras China Bisnis

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

China Peringatkan Jerman Soal Penyelidikan SpionaseChina Peringatkan Jerman Soal Penyelidikan SpionasePemerintah China memperingatkan Jerman untuk tidak melakukan manipulasi dan pencemaran dalam kasus spionase yang melibatkan seorang warga negara China. Peringatan ini muncul setelah polisi Jerman membuka penyelidikan terhadap seorang pria China yang diduga mengambil foto di pangkalan angkatan laut Kiel-Wik.
Baca lebih lajut »

China Tolak Penyelidikan AS atas Sistem Pesawat Tak BerawakKementerian Perdagangan China menyatakan penolakan tegas terhadap pengumuman Departemen Perdagangan AS yang meluncurkan penyelidikan 'keamanan nasional' terhadap sistem pesawat tak berawak dari berbagai negara, termasuk China. China menilai langkah AS tidak bertanggung jawab dan merupakan upaya untuk menekan industri negara lain.
Baca lebih lajut »

Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan PenyelidikanRemaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan PenyelidikanJPNN.com : Seorang remaja perempuan berinisial AN, 13, warga Panca Usaha, Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang, Sumsel, diduga tewas setelah minum jamu, Rabu...
Baca lebih lajut »

Mesin Pompa SPBU di Duren Sawit Meledak, Polisi Lakukan PenyelidikanMesin Pompa SPBU di Duren Sawit Meledak, Polisi Lakukan PenyelidikanBerita Mesin Pompa SPBU di Duren Sawit Meledak, Polisi Lakukan Penyelidikan terbaru hari ini 2024-12-13 08:27:46 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »

Awas Perang Baru Dekat RI, 2 Negara Lagi Ribut-AS Bisa Ikut 'Nimbrung'Awas Perang Baru Dekat RI, 2 Negara Lagi Ribut-AS Bisa Ikut 'Nimbrung'China menuduh Filipina memicu masalah di Laut China Selatan (LCS) dengan dukungan Amerika Serikat.
Baca lebih lajut »

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Tolak Panggilan Jaksa dalam Penyelidikan Darurat MiliterPresiden Korsel Yoon Suk Yeol Tolak Panggilan Jaksa dalam Penyelidikan Darurat MiliterPresiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol tidak mematuhi panggilan dari jaksa penuntut pada Ahad 15 Desember 2024
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-14 02:33:45