Sebelumnya, masyarakat sempat panik saat erupsi Gunung Bromo pada Jumat (19/7/2019) malam.
disebabkan karena hujan bersamaan dengan erupsi di sekitar Kaldera Tenger dan Gunung Bromo.
Selain itu, dikatakan, morfologi kaldera Tengger merupakan topografi rendah yang dikelilingi oleh perbukitan sehingga jika terjadi hujan, aliran air akan bergerak ke arah dasar kaldera."Endapan batuan di sekitar perbukitan Kaldera Tengger dan puncak G. Bromo umumnya terdiri dari produk jatuhan yang bersifat lepas, sehingga akan mudah tergerus oleh air hujan," tuturnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Eksotika Bromo, Menguak Asal Usul Orang Tengger di Kaki BromoLautan pasir Kasiah di kaki gunung Bromo menjadi panggung drama kehidupan Joko Seger dan Roro Anteng yang merupakan legenda asal muasal suku Tengger.
Baca lebih lajut »
PVMBG Pantau Sinar Api Puncak Gunung KarangetangKemunculan sinar api itu sudah dikoordinasikan dengan BPBD Sitaro.
Baca lebih lajut »
Yadnya Kasada Promosikan Wisata Gunung BromoGunung Bromo dikenal sebagai salah satu tujuan wisata dengan alam yang indah
Baca lebih lajut »
Wabup Probolinggo: Yadnya Kasada promosikan wisata Gunung BromoWakil Bupati Probolinggo HA Timbul Prihanjoko mengatakan kegiatan upacara ritual Yadnya Kasada dapat mempromosikan potensi wisata Gunung Bromo di Kabupaten ...
Baca lebih lajut »
Gunung Bromo Meletus Disertai Gempa Vulkanik dan TremorGunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur meletus pada Jumat sore (19/7/2019) dengan disertai gempa vulkanik dan...
Baca lebih lajut »