Lautan pasir Kasiah di kaki gunung Bromo menjadi panggung drama kehidupan Joko Seger dan Roro Anteng yang merupakan legenda asal muasal suku Tengger.
Kisah leluhur orang Tengger yang diangkat dalam bentuk sendratari kolosal berudul Kidung Tengger ini bukan sekadar perayaan kebangkitan seni tradisi. Karya itu sekaligus menjadi simbol harmonisasi manusia dengan alam semesta yang harus terus dijaga.
Sebenarnya, sejak seminggu sebelum puncak ritual, masyarakat Tengger secara bertahap sudah mulai berdatangan ke kawah Bromo untuk membuang sesaji. Ada yang membawa ayam hidup, aneka makanan bahkan uang untuk dibuang ke kawah Bromo. Joko Seger dan Roro Anteng dipercaya masyarakat sebagai leluhur yang melahirkan anak-anak Tengger. Nama Tengger sendiri mereka percayai berasal dari penggalan nama Roro Anteng dan Joko Seger .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wabup Probolinggo: Yadnya Kasada promosikan wisata Gunung BromoWakil Bupati Probolinggo HA Timbul Prihanjoko mengatakan kegiatan upacara ritual Yadnya Kasada dapat mempromosikan potensi wisata Gunung Bromo di Kabupaten ...
Baca lebih lajut »
Yadnya Kasada Promosikan Wisata Gunung BromoGunung Bromo dikenal sebagai salah satu tujuan wisata dengan alam yang indah
Baca lebih lajut »
UB Forest -TNBTS jajaki kerja sama pemberdayaan warga kawasan hutanUB Forest Universitas Brawijaya Malang bersama Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) tengah melakukan penjajakan kerja sama untuk ...
Baca lebih lajut »
6 Orang Ikuti Seleksi Dukun Pandita di Puncak Upacara KasadaAda sekitar 6 orang dukun akan mengikuti proses seleksi pemilihan Dukun Pandita. Itu digelar pada puncak upacara Yadnya Kasada, Bromo Kamis (18/7) besok.
Baca lebih lajut »