Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan bahwa pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia bukan untuk ekspansi militer, melainkan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan energi, pangan, dan air secara optimal. Fokus pengembangan PLTN adalah swasembada energi, bukan ekspansi ofensif. PLTN dengan teknologi Small Modular Reactor (SMR) dinilai sebagai solusi strategis untuk kebutuhan energi nasional di masa depan, dan diharapkan dapat beroperasi pada 2030-2035.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy di Jakarta, Selasa . ANTARA/HO-Bappenas
Artinya, pengembangan nuklir menjadi langkah strategis untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam negeri secara optimal, tidak untuk menyerang negara lain. Karena itu, Rachmat meminta PAU Kementerian PPN/Bappenas untuk melengkapi dokumen perencanaan pendukung dan menyusun rencana strategis yang lebih komprehensif terkait pengembangan PLTN.
PLTN memiliki beberapa keunggulan strategis untuk selaras dengan NZE, yaitu mampu beroperasi 24 jam tanpa gangguan, efisiensi lahan yang tinggi, serta kompatibilitas dengan lokasi dekat pantai. PLTN dengan teknologi Small Modular Reactor dinilai lebih fleksibel, aman, dan hemat biaya.
PLTN Swasembada Energi Nuklir SMR Pembangunan Berkelanjutan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pengamat: Kinerja Pertamina Mendukung Upaya Swasembada EnergiHanifa Sutrisna, pengamat energi, menyatakan kinerja Pertamina dari hulu hingga hilir sangat mendukung program swasembada energi Presiden Prabowo Subianto. Penemuan sumur migas baru, potensi energi bersih dari bahan bakar nabati, dan dukungan Pertamina Digital Hub menjadi beberapa contohnya. Hanifa menekankan pentingnya swasembada energi agar seluruh rakyat Indonesia memiliki akses yang sama terhadap energi dan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan energi sendiri, terutama dengan mendorong energi bersih dan terbarukan. Ia juga mengapresiasi berbagai inisiatif Pertamina, termasuk pengembangan biodiesel, bioavtur, dan bioetanol. Herry Gunawan, peneliti Datanesia Institute, sepakat bahwa Pertamina berperan besar dalam mendukung swasembada energi, namun mengingatkan perlunya investasi besar yang mungkin berdampak pada laba. Herry juga menilai positif pengembangan BBN untuk transisi energi, dengan catatan harga produknya terjangkau, dan mendukung subsidi untuk BBN.
Baca lebih lajut »
Penasihat Presiden Bicara Rencana Prabowo Perluas Lahan SawitPresiden Prabowo Subianto mendukung pengembangan kelapa sawit untuk swasembada energi, meski ada kekhawatiran deforestasi.
Baca lebih lajut »
Dukung Swasembada Energi, Pertamina Bangun 159 Desa Energi BerdikariPertamina mendukung swasembada energi dan pangan melalui Program Desa Energi Berdikari, membangun 159 DEB yang menghasilkan energi bersih.
Baca lebih lajut »
Mentan-Mentrans Teken Kesepakatan Bersama Pengembangan Kawasan Transmigrasi untuk Swasembada PanganBerita Mentan-Mentrans Teken Kesepakatan Bersama Pengembangan Kawasan Transmigrasi untuk Swasembada Pangan terbaru hari ini 2025-01-09 23:04:56 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Pertamina Mulai Implementasi Program Mandatori B40 untuk Mendukung Swasembada EnergiKilang Pertamina Internasional (KPI) resmi memulai program mandatori pemerintah untuk penggunaan Biodiesel 40% (B40) sebagai bahan bakar nabati (BBN). Langkah ini sejalan dengan agenda Presiden RI Prabowo Subianto dan target pemerintah mencapai net-zero emisi pada 2060.
Baca lebih lajut »
Presiden Prabowo: Kebijakan untuk Bangsa dan Rakyat, Swasembada Pangan dan Energi Target PrioritasPresiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat dalam setiap kebijakan pemerintah. Ia menargetkan swasembada pangan dalam waktu 4 tahun dan swasembada energi dengan memanfaatkan potensi sumber daya energi hijau Indonesia. Selain itu, ia akan menyerahkan sebagian besar proyek infrastruktur kepada swasta untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi.
Baca lebih lajut »