Peneliti: Pelibatan Tentara Bagai Bisnis Rasa Takut |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Peneliti: Pelibatan Tentara Bagai Bisnis Rasa Takut |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 47 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 22%
  • Publisher: 63%

Dengan peibatan aparat ada kecenderungan pemerintah semakin berjarak dengan warganya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelibatan tentara dalam penerapan normal yang baru disebut menunjukkan kurangnya keinginan pemerintah membangun kepatuhan melalui komunikasi berbasis komunitas. Langkah tersebut dianggap sebagai bisnis rasa takut. "Pengerahan pasukan itu sebenarnya menurut saya sejak awal ya cuma untuk menakut-nakuti saja supaya masyarakat takut dan akhirnya mau disiplin.

Menurut Khairul, tidak ada tak ada dasar hukum yang masuk akal bagi tentara untuk melakukan tindakan represif sebagai upaya membangun kepatuhan itu. Hal yang harus diingat, masyarakat Indonesia saat ini belum terbebas dari trauma masa lalu dengan rezim orde baru yang kekuasaannya dibangun di atas ketakutan.

“Anggota Polri yang akan dilibatkan kurang lebih 340 ribu karena kita harus mengamankan di 1.800 titik tersebut,” ujar Hadi saat konferensi pers usai mendampingi Presiden meninjau kesiapan penerapan prosedur standar new normal di stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Selasa . Ia menjelaskan, aparat gabungan tersebut akan mengawasi masyarakat agar terus mengenakan masker, menjaga jarak aman, dan juga menyiapkan tempat cuci tangan maupun menyediakan hand sanitizer. Dalam tahap pertama ini, pemerintah juga akan mengatur perizinan layanan operasi tempat perbelanjaan seperti mall dan juga tempat makan.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Peneliti Telkom University Masuk 500 Peneliti Terbaik Dunia |Republika OnlinePeneliti Telkom University Masuk 500 Peneliti Terbaik Dunia |Republika OnlinePenelitian di Telkom University tak hanya fokus pada publikasi tapi berawal inovasi
Baca lebih lajut »

Pelibatan tentara 'justru menciptakan abnormalitas', pemerintah beralasan demi 'mendisiplinkan' warga dalam kelaziman baruPelibatan tentara 'justru menciptakan abnormalitas', pemerintah beralasan demi 'mendisiplinkan' warga dalam kelaziman baruSentimen negatif terkait pelibatan militer menuju kelaziman baru ramai di media sosial setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan penugasan 340.000 personel TNI/Polri untuk turut membantu 'membina' masyarakat di empat provinsi dan 25 kota/kabupaten yang tengah bersiap.
Baca lebih lajut »

Pengusaha Hotel & Restoran Mau Buka saat New Normal Berlaku?Pengusaha Hotel & Restoran Mau Buka saat New Normal Berlaku?'Saya rasa semua bisnis sudah siap beroperasi, karena masalah tekanan ekonomi ini makin lama makin dalam.'
Baca lebih lajut »

Peneliti Temui Bukti Infeksi Telinga pada 15 Ribu Tahun Lalu |Republika OnlinePeneliti Temui Bukti Infeksi Telinga pada 15 Ribu Tahun Lalu |Republika OnlineFaktor sosial dan lingkungan mempengaruhi infkesi telinga.
Baca lebih lajut »

Jokowi Mau Buka Wisata Aman Corona, Pengusaha: Semua Sudah SiapJokowi Mau Buka Wisata Aman Corona, Pengusaha: Semua Sudah Siap'Saya rasa semua bisnis sudah siap beroperasi, karena masalah tekanan ekonomi ini makin lama makin dalam,' kata Yusran. via detikfinance
Baca lebih lajut »

Pandemi Covid-19 dan Implikasinya Bagi Kontrak Bisnis |Republika OnlinePandemi Covid-19 dan Implikasinya Bagi Kontrak Bisnis |Republika OnlinePandemi Covid-19 dapat dikualifikasikan sebagai force majeure.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-04 02:37:10