Pendidikan Etika Bermedia Sosial pada Anak-Anak

Teknologi Berita

Pendidikan Etika Bermedia Sosial pada Anak-Anak
MEDIA SOSIALANAKPERLINDUNGAN
  • 📰 antaranews
  • ⏱ Reading Time:
  • 77 sec. here
  • 8 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 51%
  • Publisher: 78%

Pakar komunikasi dari Universitas Indonesia (UI) menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak-anak tentang etika bermedia sosial. Ia juga menyebutkan peran penting berbagai pihak lainnya seperti sekolah, masyarakat, pemerintah, dan penyedia platform dalam menciptakan ruang digital yang aman bagi anak-anak.

Pakar komunikasi dari Universitas Indonesia (UI) Dr Firman Kurniawan Sujono menyatakan bahwa pendidikan etika bermedia sosial pada anak-anak perlu dimulai dari orang terdekat mereka, yaitu orang tua. Menurutnya, penggunaan media sosial oleh anak di bawah umur saat ini tidak bisa dihindarkan. Oleh karena itu, peran orang tua dinilai sangat penting untuk mencegah paparan konten negatif maupun penyalahgunaan media sosial. Firman menjelaskan bahwa media sosial memiliki dua sisi bagi anak-anak.

Sisi positifnya adalah mempermudah interaksi mereka dengan keluarga atau teman dan mengembangkan kreativitas mereka dalam berekspresi. Namun, di sisi lain, media sosial juga berpotensi menjerumuskan mereka kepada konten-konten negatif. Oleh karena itu, orang tua dan sekolah juga perlu mengajarkan kepada anak-anak mengenai sisi baik dan buruk dari media sosial. Firman juga menekankan peran berbagai pihak seperti sekolah, masyarakat, pemerintah, dan penyedia platform guna menciptakan ranah media sosial yang aman bagi anak-anak. Dia mengapresiasi langkah platform digital yang mendukung perlindungan anak-anak di ruang digital. Menurutnya, penyedia platform merupakan pihak utama yang bertanggung jawab terhadap keamanan konten dan platform untuk penggunanya. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa upaya pengawasan perlindungan anak di ruang digital dilakukan dengan pembatasan akses pembuatan akun anak-anak di media sosial dan bukan pembatasan akses internetnya. Menurut Meutya, jika penggunaan media sosial didampingi oleh orang tua, serta menggunakan akun media sosial dari orang tuanya, hal itu tidak menjadi masalah. Meutya juga menyatakan bahwa tim khusus untuk percepatan regulasi perlindungan anak di dunia digital telah melakukan rapat-rapat. Pihaknya juga mendapatkan banyak harapan dari Komisi I DPR RI, agar peraturan mengenai perlindungan anak di dunia digital dapat segera selesai. Hal ini juga diharapkan dapat betul-betul melindungi anak-anak dari konten negatif di internet

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

antaranews /  🏆 6. in İD

MEDIA SOSIAL ANAK PERLINDUNGAN ETIKA PERAN ORANG TUA

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Jadikan Pelajaran, 4 Fakta Terkait Kasus PT Timah Pecat Karyawan yang Hina HonorerJadikan Pelajaran, 4 Fakta Terkait Kasus PT Timah Pecat Karyawan yang Hina HonorerKasus karyawan PT Timah menjadi sorotan publik dan memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya etika bermedia sosial.
Baca lebih lajut »

Langkah Kolaborasi Meningkatkan Literasi dan Akses Pendidikan Anak-anak di Panti AsuhanLangkah Kolaborasi Meningkatkan Literasi dan Akses Pendidikan Anak-anak di Panti AsuhanMeningkatkan akses dan kualitas pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
Baca lebih lajut »

Benarkah Membanding-bandingkan Bisa Meningkatkan Motivasi Anak?Benarkah Membanding-bandingkan Bisa Meningkatkan Motivasi Anak?Alasan orangtua membandingkan anak dengan anak lain adalah untuk memotivasi anak agar lebih baik, benarkah?
Baca lebih lajut »

8 Anak Artis Rilis Lagu Anak-anak, Terbaru Ameena Hanna Nur Atta8 Anak Artis Rilis Lagu Anak-anak, Terbaru Ameena Hanna Nur AttaHidupkan kembali lagu anak-anak, ketujuh anak artis ini benar-benar membawa nostalgia bisa mendengarkan lagu sesuai umur mereka.
Baca lebih lajut »

Pendidikan Tanpa Negara, Mungkinkah?Pendidikan Tanpa Negara, Mungkinkah?Pendidikan tanpa negara, meskipun terdengar radikal, membuka peluang untuk merefleksikan kembali peran negara dalam sistem pendidikan.
Baca lebih lajut »

Sultan Sambut Baik Usulan Menag untuk Masukkan Pendidikan Hijau dalam Kurikulum PendidikanSultan Sambut Baik Usulan Menag untuk Masukkan Pendidikan Hijau dalam Kurikulum PendidikanKetua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamuddin menyambut baik usulan Menteri Agama RI untuk memasukkan pendidikan pelestarian lingkungan ke dalam kurikulum s
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-16 06:53:59