Pemerintah Indonesia akan meluncurkan paket insentif ekonomi dan bantuan pangan pada awal tahun 2025 untuk mendukung daya beli dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah memastikan paket insentif kebijakan di bidang perekonomian berupa pembebasan hingga keringanan perpajakan bagi berbagai lapisan masyarakat dan dunia usaha, akan digelontorkan pada awal 2025. Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto mengatakam, stimulus yang akan digelontorkan pada awal tahun itu setidaknya berjumlah 15 kebijakan. Paket insentif itu ia katakan untuk menjaga daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
'Jelang memasuki pergantian tahun 2025, Pemerintah secara konsisten terus berupaya untuk dapat menjaga daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat,' ucap Haryo melalui siaran pers, Kamis (19/12/2024).Ia merincikan, bagi rumah tangga berpenghasilan rendah, Pemerintah akan menyediakan 5 fasilitas kebijakan berupa: 1. PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 1% dari kebijakan PPN 12% untuk minyak goreng sawit curah yang dikemas dengan merk'MINYAKITA', sehingga PPN yang dikenakan tetap sebesar 11%. 2. PPN DTP sebesar 1% dari kebijakan PPN 12% juga diberlakukan untuk tepung terigu, sehingga PPN yang dikenakan pada tepung terigu juga tetap sebesar 11%. 3. Gula industri juga menjadi komoditas yang memperoleh fasilitas PPN DTP sebesar 1% dari kebijakan PPN 12%, sehingga dikenakan PPN sebesar 11%. Adapun gula industri tersebut merupakan input penting bagi industri makanan minuman, dimana industri makanan dan minuman memiliki share sebesar 36,3% terhadap total industri pengolahan. 4. Pemberian Bantuan Pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram perbulan kepada masyarakat desil 1 dan 2 selama 2 bulan (Januari dan Februari 2025), dengan sasaran sebanyak 16 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP). 5. Diskon sebesar 50% untuk pelanggan dengan daya terpasang listrik hingga 2200 VA selama 2 bulan (Januari-Februari 2025), dengan menyasar sebanyak 81,42 juta pelanggan, mencakup konsumsi 9,1 Twh/bulan yang setara 35% total konsumsi listrik nasiona
INSENTIF EKONOMI PANGAN KEADAAN SOSIAL Perpajakan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemerintah Siapkan Paket Insentif untuk Jaga Daya Beli Masyarakat Jelang Tahun 2025Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI (Kemenko Perekonomian) menyiapkan paket insentif kebijakan di bidang perekonomian untuk menjaga daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat menjelang tahun 2025.
Baca lebih lajut »
PPN Naik 12 Persen Mulai 2025, Pemerintah Siapkan InsentifTarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan naik menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Pemerintah memastikan akan memberikan insentif perpajakan yang lebih besar dibandingkan pada 2020 untuk menjaga daya beli masyarakat.
Baca lebih lajut »
UMP 2025 Naik 6,5 Persen, Pemerintah Siapkan Insentif Bagi Sektor IndustriBerita UMP 2025 Naik 6,5 Persen, Pemerintah Siapkan Insentif Bagi Sektor Industri terbaru hari ini 2024-12-05 11:01:12 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Pemerintah perpanjang insentif PPN DTP sektor perumahan pada 2025Pemerintah mengumumkan bakal memperpanjang insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sektor perumahan pada tahun 2025.Fasilitas PPN DTP ...
Baca lebih lajut »
Pemerintah: Kebijakan insentif dua bulan pada 2025 guna tekan inflasiPemerintah menyampaikan alasan penyaluran bantuan pangan dan diskon listrik 50 persen yang hanya berlangsung selama dua bulan pada awal tahun 2025 ditujukan ...
Baca lebih lajut »
Pemerintah tengah finalisasi insentif fiskal untuk 2025Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, pemerintah tengah melakukan finalisasi insentif fiskal untuk tahun ...
Baca lebih lajut »