Ketidakpastian akibat Covid-19 berpeluang membuat ekonomi Indonesia masuk fase kritis
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan kembali merevisi postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020. Sebelumnya, APBN dalam Perpres 54/2020 disebut mengalami pelebaran hingga Rp1.093,2 triliun atau sebesar 6,34 persen dari produk domestik bruto .
Febrio mengakui, ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 ini berpeluang membuat perekonomian Indonesia memasuki fase krisis. Apabila hal tersebut tidak segera diatasi, Febrio menambahkan, angka kemiskinan dan pengangguran akan meningkat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kemenkeu Rampungkan Revisi APBN 2020 dalam Dua MingguKemenkeu memastikan akan mempercepat revisi postur anggaran dan penerimaan belanja negara (APBN) 2020 yang akan segera diterbitkan...
Baca lebih lajut »
George Floyd Tewas, Obama Minta Revisi Kebijakan PolisiBekas Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mendesak semua wali kota untuk mengkaji ulang kebijakan kekerasan yang digunakan polisi terkait insiden tewasnya pria kulit hitam George Floyd.
Baca lebih lajut »
CIMB Niaga Syariah Sedang Revisi Rencana Bisnis |Republika OnlineRevisi rencana bisnis dilakukan karena restrukturisasi baru dilakukan mulai April.
Baca lebih lajut »
Merasa Diberatkan, Asosiasi Buruh Minta Jokowi Revisi TaperaMenyikapi PP 25/2020 sebagai turunan UU Tapera, sejumlah asosiasi buruh menilai aturannya memberatkan dan membingungkan kelompok pekerja.
Baca lebih lajut »
Revisi UU ASN Dinilai Hanya Sandiwara, Honorer K2 Fokus ke PPPK SajaSaid Syamsul mengimbau para rekannya sesame honorer K2 tidak berharap banyak pada revisi UU ASN dan fokus saja ke seleksi PPPK. honorerK2
Baca lebih lajut »
Formula 1 resmi umumkan delapan seri awal kalender revisi 2020Formula 1 pada Selasa mengumumkan delapan seri awal dari revisi kalender musim 2020 yang telah disetujui oleh federasi otomotif internasional FIA.\r\n\r\nAustria ...
Baca lebih lajut »