Pemerintah memproyeksikan penarikan pinjaman senilai 7,3 miliar dolar AS.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan kini fokus dalam mencari pinjaman dari lembaga multilateral dan bilateral serta penerbitan Surat Berharga Negara dalam negeri. Pergeseran prioritas ini seiring dengan kondisi pasar internasional yang masih penuh ketidakpastian dan volatile, sehingga kurang menguntungkan untuk menerbitkan obligasi global.
Lebih rinci, pinjaman program yang sudah ditarik pada semester pertama adalah dari Bank Dunia sebesar 300 juta dolar AS. Sementara itu, Bank Pembangunan Asia sebesar 500 juta dolar AS dan Bank Pembangunan Prancis 100 juta euro. Di sisi lain, Kemenkeu sudah tiga kali menerbitkan SBN berdenominasi valuta asing atau global bonds. Dua di antaranya yakni SBN konvensional dengan denominasi dolar Amerika Serikat dan Euro sebesar masing-masing 2 miliar dolar AS dan 1 miliar euro. Pada bulan lalu, pemerintah menerbitkan Sukuk Global pada Juni 2020 dengan nilai 2,5 miliar dolar AS.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemerintah Siap Terbitkan SBN Semester II Sampai Rp 900 T |Republika OnlineDari total itu, sebanyak Rp 40 triliun di antaranya berasal dari penerbitan SBN Ritel
Baca lebih lajut »
KKP: Pandemi tak Terlalu Pengaruhi Produksi Perikanan |Republika OnlineVolume ekspor perikanan pada semester I 2020 mengalami kenaikan sebesar 21,9 persen.
Baca lebih lajut »
BNI Catat Outstanding KPR Capai Rp 44,8 Triliun |Republika OnlineBNI mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 5,6 persen pada semester pertama 2020
Baca lebih lajut »
Pertamina Targetkan Produksi Green Avtur pada Akhir 2020 |Republika OnlineUji coba green avtur merupakan bagian dari roadmap pengembangan biorefinery Pertamina
Baca lebih lajut »
Corona, Pendapatan AP I Turun 43,2 Persen di Semester I 2020AP I mencatat pendapatan hanya mencapai Rp4,19 triliun pada semester I 2020 atau turun 43,2 persen dibanding semester I 2019.
Baca lebih lajut »