Pemda Masih Setengah Hati, Program JKN-KIS di Jambi Belum Optimal

Indonesia Berita Berita

Pemda Masih Setengah Hati, Program JKN-KIS di Jambi Belum Optimal
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 Beritasatu
  • ⏱ Reading Time:
  • 62 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 28%
  • Publisher: 59%

Cakupan kepesertaan JKN – KIS di sembilan kabupaten di daerah itu masih di bawah rata-rata nasional.

Anggota Komisi IX DPR RI daerah pemilihan Provinsi Jambi, Saniatul Lativa dan Gubernur Jambi, Fachrori Umar pada pembahasan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat di Jambi baru-baru ini. - Pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat di Provinsi Jambi masih tetap masuk kategori kurang optimal hingga tahun ini. Hal tersebut tercermin dari masih rendahnya kepesertaan program JKN – KIS dan BPJS Kesehatan di daerah itu.

“Sedangkan untuk tahun ini, sekitar 46.509 jiwa warga PBI – JK APBD Provinsi Jambi akan didaftarkan sebagai peserta JKN-KIS. Verifikasi dan validasi data PBI – JK tersebut masih dilakukan BPJS Kesehatan,”ujarnya kepadaSementara itu, Asisten Deputi Bidang Monitoring dan Evaluasi Kedeputian BPJS Kesehatan Sumatera Bagian Tengah dan Jambi, Kiki Christmar Marbun menjelaskan, hingga 4 April 2020, jumlah penduduk Jambi yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan mencapai 789.

“Karena itu kami meminta dukungan Pemerintah Provinsi Jambi untuk mendorong pertumbuhan atau penambahan cakupan kepesertaan program JKN – KIS di sembilan kabupaten di Jambi,”ujarnya. Dijelaskan, pemerintah daerah di Jambi tidak bisa bersikap setengah hati melaksanakan program JKN – KIS. Undang-undang dan peraturan pemerintah sudah memerintahkan bahwa seluruh pemerintah daerah wajib menjalankan program JKN-KIS dan BPJS Kesehatan.

Dijelaskan, pemerintah kota dan kabupaten di Jambi sudah diminta melakukan pendataan, pendaftaran dan pembiayaan program JKN – KIS, termasuk program JKN – KIS untuk aparatur pemerintah desa. Saat ini masih ada sekitar 60 % apartur pemerintahan desa di Jambi belum masuk program jaminan kesehatan.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

Beritasatu /  🏆 26. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pembuat Narkoba di Rumah Sakit Napi dari Rutan Salemba |Republika OnlinePembuat Narkoba di Rumah Sakit Napi dari Rutan Salemba |Republika OnlineAU masih di rutan karena belum ada eksekusi dari pihak kejaksaan.
Baca lebih lajut »

Kata Pengamat Soal Pendidikan Militer untuk Mahasiswa |Republika OnlineKata Pengamat Soal Pendidikan Militer untuk Mahasiswa |Republika OnlineProgram Bela Negara untuk mahasiswa di antaranya pendidikan militer satu semester.
Baca lebih lajut »

Berburu Ikan Raksasa di Sungai Batanghari SumateraBerburu Ikan Raksasa di Sungai Batanghari SumateraDi kampungnya di Desa Pauh, Kecamatan Pauh, Jambi, hanya Arief dan orang-orang tua yang masih mencari ikan tapah secara tradisional.
Baca lebih lajut »

Asyik Mandi, Bocah Delapan Tahun Terseret Arus Sungai Batanghari JambiAsyik Mandi, Bocah Delapan Tahun Terseret Arus Sungai Batanghari JambiSeorang bocah bernama Parian Ahmad alias Parel (8) warga Desa Pasar Terusan, Batanghari, Jambi yang masih duduk di bangku...
Baca lebih lajut »

Harga Udang Naik Rp 20 Ribu per Kg di Tengah PandemiHarga Udang Naik Rp 20 Ribu per Kg di Tengah PandemiPotensi udang di Indonesia masih terbuka lebar, meskipun produksi udang di Indonesia dalam setahun belum sampai 1 juta ton.
Baca lebih lajut »

Pandemi belum berakhir, restart Piala AFC terancam kembali molorKonfederasi Sepak Bola Asia (AFC) masih galau atas kelanjutan Piala AFC mengingat situasi pandemi COVID-19 di sejumlah negara di Asia belum menunjukkan ...
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-12 20:35:17