Tingkat pelacakan kontak erat di Sumatera Selatan masih jauh dari ideal. Padahal, pelacakan adalah faktor penting untuk memastikan kondisi pandemi di suatu wilayah. Nusantara AdadiKompas
Sejumlah penumpang yang tidak membawa surat tugas dan surat bebas dari Covid-19 menjalani pemeriksaan di pos sekat Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Kamis .
PALEMBANG, KOMPAS — Tingkat pelacakan kontak erat Covid-19 di Sumatera Selatan masih jauh dari ideal. Padahal, pelacakan adalah faktor penting untuk memastikan kondisi pandemi di suatu wilayah. Karena itu, walau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat agak dilonggarkan, masyarakat diminta waspada karena risiko gelombang Covid-19 lanjutan masih mungkin terjadi.
Epidemiolog Universitas Sriwijaya, Iche Andrianty Liberty, Rabu , mengatakan, tingkat pelacakan kontak erat di Sumatera Selatan saat ini 1:4. Artinya, dari setiap satu orang positif, empat kontak erat yang diperiksa. Padahal, seharusnya, ketika satu orang terkonfirmasi positif Covid-19, setidaknya 14 kontak erat diperiksa atau rasio 1:14.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kasus Pinangki, MAKI Nilai Reformasi di Kejagung Masih Jauh dari Optimal - Tribunnews.comSurvei SMRC juga mengungkap ketidakpercayaan warga terhadap proses penyitaan aset dalam kasus Asabri dan Jiwasraya.
Baca lebih lajut »
Pemprov Lampung Upayakan Penuhi Target Pelacakan Covid-19 |Republika OnlineDinkes Lampung akui pelacakan dan tes Covid-19 masih rendah
Baca lebih lajut »
Peringatan IDI Bagi Daerah yang Turun ke Level 3 |Republika OnlineIDI ingatkan kasus kematian Covid-19 di Indonesia masih tinggi.
Baca lebih lajut »
Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Turun, Menkes: Belum ke Angka sebelum LebaranKasus aktif Covid-19 di Indonesia sudah menurun dari puncaknya yang mendekati angka 570.000 kasus menjadi 290.000 kasus.
Baca lebih lajut »
Wakil Ketua DPD RI Mahyudin: Sistem Bikameral Masih Jauh dari HarapanWakil Ketua DPD RI Mahyudin berharap, ke depan sistem bikameral (dua kamar) bisa berjalan semestinya guna menciptakan mekanisme check and balances. Wakil Ketua...
Baca lebih lajut »