Taliban bersikap keras terhadap para pengunjuk rasa
REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Kantor Hak Asasi Manusia PBB pada Jumat meminta Taliban untuk"menghentikan penggunaan kekuatan" terhadap demonstran damai, jurnalis yang mendokumentasikan peristiwa di Afghanistan, dan pengunjuk rasa perempuan.
Baca Juga “Daripada melarang protes damai, Taliban harus menghentikan penggunaan kekuatan dan memastikan kebebasan berkumpul dan berekspresi secara damai, termasuk sebagai sarana bagi orang untuk menyuarakan keprihatinan mereka dan menggunakan hak mereka untuk berpartisipasi dalam urusan publik,” kata Shamdasani dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu .
Shamdasani mengatakan Taliban mengendalikan Afghanistan, dan Kantor Hak Asasi Manusia meminta mereka untuk mematuhi hukum hak asasi manusia internasional.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hindari Afghanistan Jadi Pusat Terorisme, PBB: Pertahankan Dialog dengan TalibanDialog ini adalah sebuah keharusan untuk menghindari Afghanistan menjadi pusat terorisme.
Baca lebih lajut »
PBB Didesak Berlakukan Sanksi kepada TalibanDUTA Besar Afghanistan untuk PBB Ghulam Isaczai, bagian dari pemerintahan yang didukung Barat yang runtuh bulan lalu, pada Kamis (9/9), mendesak PBB untuk memberlakukan sanksi terhadap Taliban.
Baca lebih lajut »
Staf PBB di Afghanistan Dilecehkan sejak Taliban BerkuasaStaf lokal PBB di Afghanistan mendapat perlakuan buruk sejak Taliban berkuasa. TempoDunia
Baca lebih lajut »
Utusan PBB Minta Taliban Diberi Kesempatan |Republika OnlineSituasi ekonomi Afghanistan selama ini tidak stabil akibat kekeringan dan krisis lain
Baca lebih lajut »
PBB Sorot Makin Kerasnya Respons Taliban terhadap DemonstranPBB menilai respons Taliban terhadap unjuk rasa damai yang digelar di berbagai wilayah Afghanistan beberapa waktu terakhir semakin sarat kekerasan.
Baca lebih lajut »
PBB: Konflik Masuki Tahun ke-7, Warga Yaman Tetap TerabaikanSejumlah pakar HAM PBB mengatakan masyarakat internasional meninggalkan jutaan warga Yaman dalam penderitaan dan keputusasaan yang tak tertahankan ketika Yaman memiliki tahun ketujuh perang saudara yang tidak berkesudahan. Pernyataan itu muncul ketika tiga anggota Kelompok Pakar Terkemuka Untuk...
Baca lebih lajut »