Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada Selasa (25/8) bertambah 41 sehingga total menjadi 1.248 kasus. COVID19
Dokumentasi - Petugas medis melakukan rapid test COVID-19 pedagang Pasar Beringharjo, DI Yogyakarta, Kamid . Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah itu pada Selasa bertambah 41 sehingga total menjadi 1.248 kasus.
Sementara itu, jika mengacu riwayat kasusnya, kata dia, terdiri atas 22 kasus hasil penapisan karyawan kesehatan, tiga kasus perjalanan luar daerah, 10 kasus penelusuran kontak di DIY, satu kasus penapisan pendidikan, serta lima kasus lainnya masih dalam penelusuran.Menurut Berty, tambahan kasus pada Selasa ini berasal dari hasil pemeriksaan laboratorium di DIY terhadap 923 sampel spesimen dari 669 orang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
RSD Wisma Atlet Rawat 1.358 Pasien Positif Covid-19, RSKI Pulau Galang 76 PasienRumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta menangani 1.358 pasien yang terkonfirmasi positif virus corona.
Baca lebih lajut »
Grafik Covid-19 24 Agustus: Depok Tambah 36 Kasus Baru, Pasien yang Dirawat 617 OrangTotal kasus Covid-19 di Kota Depok kini ada 1.945, tetapi yang masih dalam perawatan ada 617 pasien.
Baca lebih lajut »
Pasien Sembuh Lebih Banyak Dibanding Kasus Positif Covid-19Juru bicara Satgas, Wiku Adisasmito, mengatakan selama tiga pekan terakhir ini jumlah kasus sembuh lebih banyak daripada jumlah kasus positif Covid-19.
Baca lebih lajut »
Aksi Heroik Dokter Selamatkan Pasien Covid-19 yang Hendak Bunuh DiriDalam sebuah video, seorang dokter di India tampak memakai pakaian pelindung lengkap mencegah seorang pasien Covid-19 yang hendak bunuh diri.
Baca lebih lajut »
AS setujui pengobatan plasma darah untuk pasien Covid-19 - BBC News IndonesiaTrump mengumumkan hal itu sehari setelah dia menuduh FDA menghalangi peluncuran vaksin dan terapi bagi pasien Covid-19 karena alasan politik.
Baca lebih lajut »