Studi baru menunjukkan bahwa penggunaan gawai yang berlebihan pada balita berdampak negatif pada perkembangan bahasa mereka. Studi ini menyoroti pentingnya membaca bersama dan membatasi waktu layar untuk mendukung perkembangan bahasa anak.
Penggunaan gawai pada anak-anak telah meningkat secara signifikan, terutama setelah pandemi Covid-19. Peningkatan ini memunculkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap perkembangan kognitif dan motorik awal anak. Studi sebelumnya telah menunjukkan hubungan negatif antara paparan layar dan penguasaan bahasa awal, perkembangan sosial emosional, dan keterampilan pengaturan diri.
Asosiasi pediatrik merekomendasikan untuk menghindari penggunaan layar bagi anak di bawah dua tahun dan menganjurkan penggunaan yang terbatas dan diawasi untuk balita yang lebih tua. Dalam studi terbaru yang diterbitkan di , para peneliti dari 19 negara Amerika Latin menganalisis data dari 1.878 balita berusia 12 hingga 48 bulan. Studi ini menemukan bahwa televisi dan telepon pintar merupakan media yang paling sering digunakan, dengan paparan harian rata-rata melebihi satu jam. Konten hiburan mendominasi, diikuti oleh musik dan program pendidikan. Penelitian ini menunjukkan hubungan negatif antara waktu layar dan perkembangan bahasa. Paparan layar yang lebih tinggi berkorelasi dengan kepadatan leksikal yang lebih rendah dan pencapaian tonggak bahasa yang lebih lambat. Sebaliknya, paparan buku dan keterlibatan layar bersama orang dewasa dikaitkan dengan keterampilan bahasa yang lebih baik. Hubungan antara penggunaan layar dan perkembangan motorik tidak signifikan.Temuan ini mendukung penelitian sebelumnya bahwa penggunaan layar yang berlebihan dapat berdampak negatif pada perkembangan bahasa awal. Namun, keterlibatan bersama orang dewasa dan jenis konten yang sesuai dapat mengurangi beberapa efek negatif ini
Layar Anak Bahasa Perkembangan Buku Orang Dewasa
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mata Lelah: Ancaman Masa DepanArtikel ini membahas tentang meningkatnya kasus mata lelah di era digital yang ditandai dengan paparan layar yang berlebihan. Paparan layar lama dapat menyebabkan penglihatan kabur, sakit kepala, dan bahkan vertigo. Artikel ini juga mengutip pengalaman seorang peneliti di AS yang mengalami mata lelah dan dampaknya terhadap kehidupan pribadinya.
Baca lebih lajut »
Popcorn Brain: Kondisi Otak Akibat Paparan Berlebihan Konten DigitalArtikel ini membahas tentang popcorn brain, sebuah kondisi otak yang disebabkan oleh paparan berlebihan konten digital. Popcorn brain dapat memengaruhi kemampuan kognitif seperti kesulitan fokus, gangguan tidur, dan kecemasan berlebih. Artikel ini menyajikan tujuh tanda popcorn brain yang perlu diwaspadai.
Baca lebih lajut »
Bahaya Paparan Sinar Matahari pada Mata dan Cara MelindunginyaTak hanya kulit, sengatan sinar matahari juga dapat mengancam organ sensitif lain seperti mata. Berikut pemicunya dan cara melindungi organ vital ini.
Baca lebih lajut »
Paparan Radiasi Dipastikan Bisa Picu Leukemia pada AnakPaparan radiasi berlebih dari zat kimia yang bisa menyebabkan leukemia tersebut bisa berasal dari tempat tinggal di lingkungan pabrik maupun dekat dengan pemancar listrik
Baca lebih lajut »
Kebakaran Los Angeles Picu 180.000 Orang Mengungsi, Apa Bahaya Paparan Asap?Kebakaran hutan Los Angeles telah menyebabkan lebih dari 180.000 orang mengungsi. Lantas, apa saja bahaya asap kebakaran jika sampai terhirup?
Baca lebih lajut »
Realme Neo 7 Pro Bakal Bawa Layar OLED 1.5K dan Chip KencangRealme Neo 7 Pro kemungkinan debut pada kuartal kedua 2025.
Baca lebih lajut »