Pandemi melumpuhkan ekonomi sehingga warga kekurangan makan
REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Program Pangan Dunia PBB memperingatkan bahwa setidaknya 14 juta orang berpotensi kelaparan di Amerika Latin karena dampak pandemi Covid-19 di kawasan tersebut kian meningkat. Pandemi membuat negara melakukan pembatasan yang terus melumpuhkan ekonomi sehingga warga kekurangan makan.
Banyak dari mereka yang kelaparan adalah pekerja informal yang merupakan bagian besar dari tenaga kerja Amerika Latin. Sementara sebagian besar lainnya adalah warga miskin baru yang kehilangan pekerjaan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi yang sangat bersejarah ini. Kelaparan yang meningkat muncul saat pandemi Covid-19 semakin memorak-porandakan Amerika Latin. Brasil kini berada di peringkat kedua secara global dalam jumlah infeksi virus corona berada di bawah Amerika Serikat . Angka yang meningkat juga terjadi di Peru, Cile, Meksiko.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
'Micro House' Bisa Menjadi Solusi Rumah Pasca-pandemiDalam mengatasi dampak dari pandemi, rumah mikro bisa menjadi salah satu solusi.
Baca lebih lajut »
Dokter Tirta: COVID-19 Tidak Bisa Hilang Total, Hanya Bisa Dikontroldr Tirta menegaskan bahwa dalam menerapkan New Normal harus sesuai dengan protokol kesehatan yang selama ini telah diajarkan oleh Gugus Tugas.
Baca lebih lajut »
Maaf Tanpa Dokumen ini, Warga dari Luar Kota tak Bisa Seenaknya Kembali ke JakartaKorlantas Polri akan memperketat pendatang dan pemudik yang berencana kembali ke Jakarta setelah Lebaran selesai. pemudik
Baca lebih lajut »
Jokowi Ingin Produktif tapi Aman, Pakar: Kalau Warga Diedukasi, Pasti BisaPresiden Jokowi meminta masyarakat produktif namun tetap aman dari virus Corona. Tim FKM UI menilai hal ini bisa dilakukan bila masyarakat bertanggung jawab.
Baca lebih lajut »
Wali Kota Malang: New Normal Bisa Batal Jika Warga Acuh Selama Masa Transisi'Ini justru makin diperketat berkaitan dengan protokol COVID-19. Yang jadi harapan kita bersama adalah kita mulai berproses untuk kembali memutar roda ekonomi dan aktivitas sehari-hari secara normal,' kata Sutiaji. NewNormal
Baca lebih lajut »