Pakistan mengkritik keras sanksi baru yang dijatuhkan AS terkait program rudal balistik jarak jauhnya, menyebutnya sebagai standar ganda dan diskriminatif. Sanksi tersebut dijatuhkan pada Kompleks Pertahanan Nasional dan tiga entitas terkait.
Parade militer untuk merayakan Hari Nasional Pakistan menampilkan Roket darat-ke-darat Shaheen di Islamabad (foto: dok).Islamabad — Pakistan Kamis (19/12) mengkritik keras AS karena menjatuhkan sanksi-sanksi baru terhadap negara bersenjata nuklir itu terkait program rudal balistik jarak jauhnya, seraya menyebut langkah AS itu sebagai “standar ganda dan praktik diskriminatif.
” Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengumumkan langkah-langkah itu hari Rabu (18/12), dengan mengatakan sanksi itu dijatuhkan di bawah perintah eksekutif yang “menargetkan penyebar senjata penghancur massal dan sarana pengirimannya.” Miller mengatakan sanksi itu dijatuhkan pada Kompleks Pertahanan Nasional milik pemerintah Pakistan dan tiga entitas yang berkolaborasi dengannya dalam pengembangan rudal-rudal balistik jarak jauh, termasuk rudal seri Shaheen. Kementerian luar negeri Pakistan menolak langkah itu yang disebutnya “disayangkan dan bias.” Pernyataan kementerian itu mengatakan kemampuan pertahanan Islamabad ditujukan untuk mengamankan kedaulatan Pakistan dan memelihara perdamaian di Asia Tenggara. “Sanksi-sanksi terbaru yang dijatuhkan itu bertentangan dengan tujuan perdamaian dan keamanan dengan tujuan untuk menonjolkan kesenjangan militer,” kata kementerian itu, tampaknya mengacu pada persaingan Pakistan dengan India, negara tetangganya yang bersenjata nuklir. “Kebijakan semacam itu memiliki implikasi berbahaya bagi stabilitas strategis wilayah kami dan sekitarnya,” kata kementerian itu memperingatkan tanpa merincinya. Sanksi terhadap Kompleks Pertahanan Nasional dan perusahaan-perusahaan lainnya itu membekukan seluruh properti di AS yang mereka miliki dan melarang warga negara AS terlibat dalam transaksi bisnis dengan mereka.“Program strategis Pakistan merupakan amanah suci yang diberikan 240 juta orang kepada pemimpinny
Pakistan AS Sanksi Rudal Balistik Hubungan Internasional
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
RIDO dan Tantangan Jakarta, Menjawab Kritik atas Program InovatifJPNN.com : Program-program unggulan dari Ridwan Kamil-Suswono untuk Jakarta kerap mendapat kritik.
Baca lebih lajut »
Deretan Keseruan di Pameran GJAW 2024Acara ini menjanjikan pengalaman berbeda melalui tiga kategori utama: Motorsport Program, Community Program, dan Family Program.
Baca lebih lajut »
Kritik Program Makan Siang Gratis, Megawati Menyarankan Prabowo Hitung UlangJPNN.com : Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritisi anggaran makan siang gratis era Prabowo Subianto. Seperti apa?
Baca lebih lajut »
Mendagri Tito Karnavian Kritik Program Stunting yang InefisienMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyoroti program stunting di daerah yang memiliki anggaran besar tetapi tidak merata sampai ke masyarakat. Dia menekankan pentingnya efisiensi anggaran dan meminta perubahan pola pikir para kepala daerah.
Baca lebih lajut »
Kritik Program Swasembada Pangan Prabowo, Guru Besar IPB Ini Ungkit Janji Lumbung Pangan Dunia Tak BerhasilGuru Besar IPB, Dwi Andreas Santosa, menyarankan pemerintah agar meningkatkan produksi sebesar 10 persen dalam swasembada pangan.
Baca lebih lajut »
Guru Besar IPB Kritik Program Brigade Pangan Kementerian PertanianGuru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa, menilai program Brigade Pangan yang dibuat Kementerian Pertanian sulit diwujudkan.
Baca lebih lajut »