Pakar UGM Tak Sarankan PSBB Dilonggarkan Meski Penularan Corona di Bawah 1%

Indonesia Berita Berita

Pakar UGM Tak Sarankan PSBB Dilonggarkan Meski Penularan Corona di Bawah 1%
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 59 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 27%
  • Publisher: 51%

Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UGM tidak menyarankan keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang berencana melonggarkan PSBB. PSBB AniesBaswedan

di DKI Jakarta di bawah 1 persen. Alasannya, belum ada vaksin yang ditemukan sampai sekarang.

"Itu angka reproduksi kasus ya, bukan jumlah kasus, tapi itu angka reproduksi penyakitnya, begini angka reproduksi itu jumlah kasus baru yang ditularkan oleh kasus yang, kalau angka reproduksi lebih besar dari 1, maka kasus akan bertambah, kalau angka reproduksi kurang dari 1, maka angka akan menurun," kata pakar epidemiologi UGM, Riris Andono Ahmad, saat dihubungi, Sabtu .Riris menyebut penerapan PSBB lah yang bisa menurunkan angka reproduksi penyakit tersebut.

"Problemnya adalah ketika ternyata sebagian besar populasi masih belum punya kekebalan, ini menurunnya karena orang-orang dijauhkan tapi ketika masih ada kasus lalu orang-orang itu yang tadinya dijauhkan terus tidak dijauhkan, maka ketika tidak punya kekebalan maka akan ada kemungkinan naik lagi. Jadi selesai PSBB itu tidak kemudian normal, tapi harus adaRiris pun melarang dilakukannya pelonggaran PSBB ketika reproduksi penyakitnya sudah menurun seperti yang dimaksud Anies Baswedan.

"Iya enggak boleh karena kita belum punya vaksin, artinya hal yang sama, kita tidak hanya berhadapan dengan COVID ini sampai akhir tahun besok, ini akan cukup lama," ucap Riris.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikcom /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Ahli UGM: Minum dan Mandi Air Panas Tak Bisa Bunuh CoronaAhli UGM: Minum dan Mandi Air Panas Tak Bisa Bunuh CoronaPakar Penyakit dalam dan spesialis paru-paru UGM menyatakan minum dan mandi air panas tidak bisa membunuh virus corona.
Baca lebih lajut »

Dengan UV Box Buatan UGM, Masker N95 Bisa Dipakai BerulangDengan UV Box Buatan UGM, Masker N95 Bisa Dipakai BerulangProses sterilisasi masker dengan menggunakan paparan sinar ultraviolet UV-C ini memakan waktu kurang lebih lima menit untuk membunuh kuman dan virus yang menempel.
Baca lebih lajut »

Para Pakar AS Ragukan Target Vaksin Covid-19 dari TrumpPara Pakar AS Ragukan Target Vaksin Covid-19 dari TrumpPara pakar Amerika Serikat meragukan target vaksin Covid-19 dari pemerintahan Donald Trump yang menyatakan bahwa vaksin bisa tersedia pada akhir 2020.
Baca lebih lajut »

Partai Demokrat Anggap Cuitan Dewan Pakar PKPI Cacat LogikaPartai Demokrat Anggap Cuitan Dewan Pakar PKPI Cacat LogikaCacat logika kedua, meminta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menurunkan kelas BPJS Kesehatan miliknya.
Baca lebih lajut »

Pakar Ungkap Tantangan Tekan Angka Stunting kala Pandemi COVID-19Pakar Ungkap Tantangan Tekan Angka Stunting kala Pandemi COVID-19Para ahli setuju nutrisi pada anak berperan penting dalam pencegahan stunting dan proteksi daya tahan tubuh, terutama di tengah pandemi COVID-19.
Baca lebih lajut »

Soal Iuran BPJS, Dewan Pakar PKPI Minta AHY Salahkan SBYSoal Iuran BPJS, Dewan Pakar PKPI Minta AHY Salahkan SBY'Yang keberatan iuran BPJS Kesehatan naik, bukan orang miskin, tapi orang mampu yang kikir.'
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-04 13:30:25