Pakar sebut ruang siber ancaman eksistensi Pancasila

Indonesia Berita Berita

Pakar sebut ruang siber ancaman eksistensi Pancasila
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 antaranews
  • ⏱ Reading Time:
  • 69 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 31%
  • Publisher: 78%

Ruang siber ini tanpa batas, bahkan informasi mengalir begitu cepat. Bersamaan dengan aliran informasi juga ada bahaya, seperti peretasan, hoaks, ancaman, dan paling berbahaya adalah sentralisasi ekonomi secara global.

Pakar keamanan siber dari CISSReC Dr. Pratama Persadha. ANTARA/HO-CISSReC

Pratama mengemukakan hal itu terkait dengan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni. Pada tahun ini peringatannya di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 .Ia melihat masih banyak pekerjaan rumah bagi negara untuk menjaga eksistensi Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman hidup bangsa. Masalahnya, makin berkembangnya teknologi ikut mendorong sentralisasi ekonomi secara global.

Ia mengemukakan bahwa hal itu membuat masyarakat terancam makin sulit mewujudkan kesejahteraan, utamanya karena kemajuan teknologi ikut mendorong sentralisasi ekonomi secara global. "Pengawasan transaksi jelas sulit karena posisi penjual juga tidak di Tanah Air," kata pria kelahiran Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini.

"Pada akhirnya sulit untuk menjaga Pancasila sebagai landasan hidup bagi masyarakat karena kesejahteraan yang makin sulit diwujudkan di tengah masyarakat," kata Pratama.Di sisi lain, lanjutnya, penerimaan negara berkurang, masyarakat digempur dengan informasi yang diolah sedemikian rupa melemahkan persatuan, dan ketergantungan teknologi. Ketiganya ini membuat Indonesia sebagai bangsa makin jauh dari Pancasila.

"Bila tidak disiapkan, jelas akan menjadi pukulan telak bagi industri telekomunikasi tanah air," kata dosen Etnografi Dunia Maya pada Program Studi S-2 Antropologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

antaranews /  🏆 6. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pakar Ingatkan Gerbong KRL dan MRT Bisa Lebih Rawan dari OjolPakar Ingatkan Gerbong KRL dan MRT Bisa Lebih Rawan dari OjolPakar Kesehatan Masyarakat mengingatkan transportasi umum tertutup pun masih bisa lebih berbahaya dari ojol jika tetap berdesak-desakan.
Baca lebih lajut »

Pakar: Jangan paksakan pilkada di tengah pandemi COVID-19Pakar: Jangan paksakan pilkada di tengah pandemi COVID-19'Pilkada serentak 9 Desember 2020 itu ditunda dan dapat dibenarkan secara kontitusi sesuai dengan prinsip hak asasi manusia sepanjang berkaitan dengan hak atas kesehatan,' kata Pakar hukum tata negara Universitas Muslim Indonesia Fahri Bachmid. Pilkada
Baca lebih lajut »

Kritik New Normal, Pakar Epidemiologi: Utamakan Keamanan dan Kesehatan MasyarakatKritik New Normal, Pakar Epidemiologi: Utamakan Keamanan dan Kesehatan MasyarakatPakar Epidemiologi Universitas Hasanuddin, Ridwan Amirudin mengatakan kebijakan yang dikeluarkan antarlembaga pemerintah tidak solid. Pernah terjadi kebijakan kesehatan dan transportasi berbeda
Baca lebih lajut »

Pakar UGM Ungkap Tips Cegah Kutu Kucing atau Pinjal pada Hewan KesayanganPakar UGM Ungkap Tips Cegah Kutu Kucing atau Pinjal pada Hewan KesayanganBinatang peliharaan seperti kucing maupun anjing berpotensi menjadi inang ektoparasit atau kutu, tungau, pinjal, dan caplak. Lalu bagaimana pencegahan agar binatang kesayangan bebas dari ektoparasit itu? Kutu Parasit
Baca lebih lajut »

Pakar Genetika Amerika Peroleh Hadiah TempletonPakar Genetika Amerika Peroleh Hadiah TempletonFrancis Collins, pakar genetika Amerika baru saja mendapat hadiah Templeton karena usahanya menggabungkan sains dan kepercayaan agama. Kepala Institut Kesehatan Nasional (National Institute of Health)
Baca lebih lajut »

Pakar Epidemologi Minta Pemerintah tak Terburu-buru Menerapkan New NormalPakar Epidemologi Minta Pemerintah tak Terburu-buru Menerapkan New NormalPakar Epidemologi menyebut angka penularan covid-19 tercatat masih belum bisa menjamin keberhasilan new normal. NewNormal
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-01 10:34:48