Efektivitas terapi plasma masih perlu dibuktikan melalui penelitian bersubjek besar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terapi plasma darah atau konvalesen untuk pasien COVID-19 bergejala berat menunjukkan hasil menjanjikan. Meski efektivitasnya perlu dibuktikan melalui penelitian dengan subjek penelitian yang lebih besar.
Lugyanti menjelaskan, terapi plasma darah adalah jenis terapi yang ditujukan untuk pasien COVID-19 dengan gejala berat. Metode yang dilakukan untuk terapi ini adalah dengan mengambil plasma konvalesen dari pasien positif COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh selama empat pekan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pakar: Virus Corona Bertahan hingga 2 Hari Jika Menempel di Benda MatiSejumlah kajian menyebut COVID-19 rata-rata bertahan beberapa jam hingga maksimal 2 hari jika menempel pada benda mati. Menurutnya penularan tergantung perilaku
Baca lebih lajut »
Tim Pakar Gugus Tugas: Ada 3 Metode Deteksi Virus CoronaKetua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, saat ini ada tiga jenis tes untuk mendeteksi virus Corona di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Pakar UI Minta Hapus Ide Cuti Lebaran Idul Adha ala MoeldokoAhli epidemiologi UI Pandu Riono menyebut usul menggabung cuti idul Fitri ke Idul Adha tak relevan dan sebaiknya dihilangkan karena Corona belum mereda.
Baca lebih lajut »
Jokowi Evaluasi Daerah PSBB Kebablasan, Pakar UI: Belum Ada Indikatornya'Sulitnya PSBB itukan kita tidak punya indikator untuk mengukurnya, maksudnya PSBB ini dibuat kemudian daerah-daerah bikin peraturan...' kata Iwan.
Baca lebih lajut »
Pakar Sebut Lockdown di Tiongkok Berhasil Cegah Penyebaran KoronaPenguncian wilayah atau lockdown di Wuhan telah terbukti berhasil dan bermanfaat bagi negara-negara lain untuk pengendalian dan pencegahan yang efektif dari penyakit virus korona baru (covid-19).
Baca lebih lajut »
Peretas Iran dan Rusia Serang Situs Pakar Vaksin InggrisPARA peretas dari Iran dan Rusia menyerang situs dan email milik institusi dan individu di Inggris yang saat ini bekerja memproduksi vaksin dan alat uji untuk mengatasi Covid-19.
Baca lebih lajut »