Netanyahu menyatakan bahwa Arab Saudi memiliki lahan yang cukup untuk negara Palestina, dan Israel tidak akan membuat kesepakatan yang membahayakan negaranya. Sementara itu, Arab Saudi menegaskan bahwa tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa solusi dua negara yang adil dan komprehensif bagi rakyat Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa pasukan Israel akan tetap berada di zona penyangga perbatasan Suriah, terutama di puncak Gunung Hermon, 'hingga tercapai kesepakatan lain yang dapat menjamin keamanan Israel .' Ini disampaikan Netanyahu pada Selasa (17/12/2024) dalam konteks pernyataan terkait perbatasan Suriah.
Pada Kamis (6/2/2025), dalam wawancara, Netanyahu menanggapi pertanyaan tentang normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi dengan menyatakan bahwa Arab Saudi memiliki cukup lahan untuk menyediakan wilayah bagi berdirinya negara Palestina. 'Arab Saudi bisa menciptakan negara Palestina di wilayah mereka; mereka memiliki banyak lahan di sana,' kata Netanyahu. Ia menambahkan bahwa Israel tidak akan membuat kesepakatan yang membahayakan negaranya, terutama terkait pembentukan negara Palestina. 'Apalagi setelah peristiwa 7 Oktober? Tahukah Anda apa yang terjadi? Ada negara Palestina, namanya Gaza. Gaza, yang dipimpin Hamas, adalah negara Palestina, dan lihat apa yang kami dapatkan - pembantaian terbesar sejak Holocaust,' tegas Netanyahu. Pernyataan ini disampaikan selama kunjungan Netanyahu ke Washington, yang dimulai dengan konferensi pers bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam konferensi tersebut, Trump mengumumkan rencananya untuk mengambil alih kendali atas Jalur Gaza. Netanyahu optimis tentang perdamaian antara Israel dan Arab Saudi. 'Saya pikir perdamaian antara Israel dan Arab Saudi bukan hanya mungkin, tapi akan terjadi,' ujar Netanyahu. Namun, tak lama setelah konferensi pers, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan bahwa mereka tidak akan membahas hubungan dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina. Sebelumnya, pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa mereka khawatir Netanyahu bersedia mengakhiri perang di Gaza dan menunda aneksasi Tepi Barat untuk memajukan kesepakatan normalisasi dengan Arab Saudi. Para pejabat tersebut menyatakan kekhawatiran bahwa Netanyahu akan menggunakan penundaan aneksasi sebagai kompromi untuk membujuk Riyadh agar tidak menuntut jalan menuju pembentukan negara Palestina. Netanyahu sendiri belum memberikan tanggapan langsung terkait kekhawatiran ini. Namun, pernyataannya dalam wawancara dengan menunjukkan bahwa ia tetap berfokus pada keamanan Israel dan menolak pembentukan negara Palestina yang dianggapnya dapat membahayakan negaranya.Arab Saudi, melalui pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri, menegaskan bahwa mereka tidak akan berkompromi dalam hal pembentukan negara Palestina. 'Tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Israel tanpa solusi dua negara yang adil dan komprehensif bagi rakyat Palestina,' bunyi pernyataan tersebut. Pernyataan ini sejalan dengan posisi Arab Saudi selama ini, yang selalu mendukung kemerdekaan Palestina dengan batas-batas yang jelas berdasarkan kesepakatan internasional. Riyadh juga menekankan pentingnya solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian di Timur Tengah.
ISRAEL ARAB SAUDI NEGARA PALESTINA NORMALISASI HUBUNGAN SOLUSI DUA NEGARA
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Arab Saudi Tegas: Negara Palestina Wajib Untuk Damai dengan IsraelArab Saudi menegaskan kembali komitmen mereka terhadap pembentukan negara Palestina merdeka sebagai syarat utama untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Baca lebih lajut »
Netanyahu: Perdamaian dengan Arab Saudi 'Akan Terjadi'Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan keyakinannya bahwa perdamaian antara Israel dan Arab Saudi akan segera terwujud. Ia menyampaikan hal ini dalam konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Washington. Netanyahu mengklaim bahwa Arab Saudi tidak mengajukan tuntutan terkait negara Palestina, meskipun sebelumnya kerajaan tersebut menyatakan Palestina sebagai syarat mutlak untuk mencapai perdamaian. Sementara itu, Trump menyatakan optimisme akan lebih banyak negara yang bergabung dengan Abraham Accords, perjanjian normalisasi hubungan Arab-Israel.
Baca lebih lajut »
Arab Saudi Minta Israel Berhenti Penjajahan Gaza, Dorong Pendirian Negara PalestinaArab Saudi menyambut gencatan senjata Gaza yang disetujui Israel dan Hamas namun menegaskan perlunya Israel mengakhiri penjajahannya dan menarik pasukan dari wilayah Palestina.
Baca lebih lajut »
Menlu RI Sugiono Temui Menlu Arab Saudi, Isu Palestina Jadi Fokus PembahasanKedua menteri luar negeri juga membahas upaya penguatan kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi.
Baca lebih lajut »
Arab Saudi Tolak Pemindahan Warga Palestina dari Gaza, Tegaskan Solusi Dua NegaraArab Saudi tolak pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza & teguh dukung solusi dua negara. Tanpa itu, tak ada normalisasi hubungan dengan Israel.
Baca lebih lajut »
Trump dan Netanyahu Bahas Normalisasi Hubungan Israel-Arab SaudiPresiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu di Gedung Putih untuk membahas upaya normalisasi hubungan Israel dengan Arab Saudi. Trump menyebut Netanyahu sebagai pemimpin yang tepat dan menyatakan optimisme akan banyak negara yang bergabung dengan Perjanjian Abraham.
Baca lebih lajut »