Nafa Urbach menggali ilmu tentang pelaksanaan makan gratis di Rwanda.
. Kebetulan, ia memang bertugas di Komisi IX DPR RI yang ikut bertanggung jawab atas proses eksekusi MBG .
"Berhubung saya ada di Komisi IX, kami lagi fokus di Badan Gizi, buat program Makan Bergizi Gratis," ujar Nafa Urbach di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat .Diakui Nafa Urbach, pelaksanaan MBG tahap pertama memang masih banyak kekurangan. Mereka yang bertanggung jawab dalam proses eksekusi MBG pun masih sama-sama mencari strategi terbaik.
"Ya tentu saja, masih banyak trial and error. Mungkin dari pengirimannya, sampai ada yang sudah basi pas sampai di tempatnya. Mungkin karena pengirimannya ada yang ke tempat di pelosok-pelosok juga," terang Nafa Urbach.Namun, Nafa Urbach tidak tinggal diam. Berbekal penugasan dari Partai Nasdem yang mengusungnya, Nafa berangkat ke Rwanda, Afrika untuk menggali ilmu tentang pelaksanaan makan gratis di sana.
Lewat ilmu yang didapat dari Rwanda, Nafa Urbach berharap bisa membantu menuntaskan kekisruhan di balik pelaksanaan MBG. Ia percaya, kesalahan-kesalahan yang saat ini menuai kritik akan berkurang seiring berjalannya waktu.Rutin Kunjungi SD Hingga SMA untuk Pantau MBG, Gibran Diminta ke Kampus: Nanti Ditanya IPK Cengar-cengir..Sebagaimana diketahui, berbagai keluhan datang dari pelaksanaan MBG tahap pertama.
Presiden Prabowo Subianto sendiri sudah meminta maaf atas kekacauan pelaksanaan MBG. Ia berjanji akan melakukan evaluasi agar ke depan proses eksekusi MBG jadi lebih baik.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Nafa Indria Urbach & Uya Kupper Bertindak Soal Skincare Klaim Terbukti PalsuNafa Indria Urbach dan Uya Kupper mengkritik BPOM terkait penanganan klaim skincare palsu yang beredar. Meskipun telah menggelar rapat dengan BPOM, Nafa dan Uya merasa belum puas dengan jawaban dan tindakan konkret yang diberikan. Mereka khawatir jika masalah ini dibiarkan, akan menjadi bola liar dan merugikan masyarakat.
Baca lebih lajut »
Nafa Urbach Minta BPOM Tindak Tegas Konten Ulasan Skincare InfluencerNafa Urbach, anggota Komisi IX DPR, menyatakan bahwa BPOM harus menindak tegas konten ulasan skincare dari para influencer yang berpotensi menimbulkan kegaduhan. Ia juga menegaskan bahwa wewenang mengulas skincare sepenuhnya ada di tangan BPOM dan tidak boleh diambil alih oleh siapapun.
Baca lebih lajut »
28 Januari 1961: Negara Rwanda Resmi Diproklamirkan dengan Bendera Tiga WarnaPerjalanan sejarah bendera Rwanda mencerminkan pergolakan politik, perjuangan kemerdekaan, dan upaya mempromosikan persatuan nasional setelah konflik etnis yang tragis.
Baca lebih lajut »
Kenya: Presiden Rwanda dan Presiden Kongo akan Bertemu di tengah Pengambilalihan Goma oleh PemberontakPresiden Kenya William Ruto, pada Senin (27/1), mengatakan bahwa presiden Rwanda dan presiden Republik Demokratik Kongo (DRC) sepakat untuk hadir dalam pertemuan pada Rabu (29/1) guna membahas perkembangan situasi di Kongo Timur di mana kelompok pemberontak M23 mengatakan mereka telah merebut...
Baca lebih lajut »
Pertempuran Terus Berlanjut di Goma, Kongo, Pemberontak M23 Didukung RwandaPertempuran sengit antara pemberontak M23 yang didukung Rwanda dan pasukan pemerintah Kongo terus berlangsung di Kota Goma, provinsi Kivu Utara, meskipun pemberontak mengklaim telah menguasai kota tersebut. Koordinator PBB di DRC, Bruno Lemarquis, menyatakan situasi sangat berbahaya dan mendesak semua pihak untuk menghentikan permusuhan dan membentuk koridor kemanusiaan.
Baca lebih lajut »
Pengungsi Kongo Berbondong-bondong ke Rwanda dari Pertempuran GomaRatusan pengungsi, termasuk 120 tentara Kongo yang menyerahkan senjata, melintasi perbatasan ke Rwanda dari Goma, Kongo, yang dijelajah oleh pemberontak M23. Pertempuran antara M23 dan tentara Kongo memicu pengungsian besar-besaran, sementara Rwanda menerima lebih dari 1.200 pengungsi.
Baca lebih lajut »