Para ahli menduga virus Corona bisa mengalami reaktivasi dalam tubuh pasien yang sudah sembuh. Seberapa besar kemungkinannya? Coronavirus via detikHealth
per mililiter nah kalau virusnya ada di bawah itu dan sedikit sekali itu bisa tidak terdeteksi, tapi bukan berarti hilang sama sekali," lanjutnya.
Jadi menurutnya untuk menentukan kemungkinan besar reaktivasi bisa terjadi itu cukup sulit. Karena ini bisa terjadi bila sistem kekebalan tubuh pada pasien tidak bekerja dengan baik. "Kalau lingkungan memungkinkan membuat virus yang sedikit itu menjadi berkembang, bisa terjadi reaktivasi. Jadi tergantung keseimbangan antara si virus dengan sistem kekebalan tubuh si orangnya," tuturnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Puncak Virus Corona dan Acuan Negara Buka LockdownPemerintah di sejumlah negara mencoba memprediksi kapan kemungkinan puncak virus corona agar dapat menentukan kapan membuka lockdown.
Baca lebih lajut »
Virus Corona Diperkirakan Ada di Kalifornia Sejak Desember |Republika OnlinePejabat setempat memprediksi virus corona menyebar di Kalifornia sejak Desember.
Baca lebih lajut »
3 Narapidana di Turki Meninggal Akibat Virus CoronaTiga narapidana di penjara Turki meninggal dunia akibat virus Corona (COVID-19). Otoritas kehakiman Turki mengonfirmasi belasan kasus virus Corona telah melanda sejumlah penjara di negara tersebut. Turki Napi
Baca lebih lajut »
Benarkah Orang Obesitas Berisiko Tinggi Terinfeksi Virus Corona?Ada lagi hasil penelitian terbaru mengatakan bahwa orang obesitas berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus corona. Benarkah demikian? Obesitas
Baca lebih lajut »
Takut Tularkan Virus Corona, Warga Afrika di Cina DidiskriminasiWarga Afrika di Guangzhou, Cina, mengalami diskriminasi karena takut virus Corona. Mereka diusir dari tempat tinggal mereka dan ditolak oleh hotel.
Baca lebih lajut »