MUI angkat bicara terkait pertanyaan kontroversial tes wawasan kebangsaan pilih Al-Qur'an atau Pancasila. MUI menilai otak pembuat pertanyaan itu tidak sehat
dan Undang-undang Dasar 1945. Penguji TWK, kata Anwar, tidak layak karena pertanyaannya salah.
"Pasal 29 ayat 1 artinya negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa artinya negara tidak boleh mengabaikan ajaran agama Islam, dalam hal ini adalah kitab suci Al-Qur'an. Menurut saya itu tes harus dibatalkan karena pertanyaannya tidak benar, pertanyaannya bertentangan dengan undang-undang Dasar 45," tegas Anwar.Menurutnya, si pembuat pertanyaan pilih Al-Qur'an atau Pancasila hendak memisahkan kehidupan berbangsa dan kehidupan bernegara.
Ia merasa perlu ada tim independen yang menyelidiki dan memeriksa pembuat soal TWK."Yang buat soalnya diinterogasi oleh tim yang independen termasuk di dalamnya harus ada ulama, karena dia menyerempet mendapat masalah agama," jelasnya. Jika terbukti bersalah, maka pembuat pertanyaan pilih Al-Qur'an atau Pancasila harus ditindak segera. Karena kesalahan yang dibuat, nilai Anwar, cukup fatal.
"Karena menghukum orang dan tidak lulus kan orang dengan pertanyaan yang salah. Fatal itu apalagi itu menyangkut nasib hidup orang banyak," imbuhnya.Muhammdiyah turut memberikan pendapat soal pertanyaan TWK pilih Al-Qur'an atau Pancasila. Menurut, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad, pertanyaan tersebut aneh.Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. H Dadang Kahmad
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
MUI Sumut: Merokok Datangkan Kerusakan Diri dan Orang Lain |Republika OnlinePembangunan SDM Indonesia menciptakan generasi muda bebas rokok dan Covid-19.
Baca lebih lajut »
Ustaz Adi Hidayat Difitnah Menggelapkan Dana untuk Palestina, Sekjen MUI Bereaksi KerasSekjen MUI Amirsyah Tambunan menanggapi fitnah terhadap Ustaz Adi Hidayat alias UAH terkait penggalangan dana bagi Palestina. UstazAdiHidayat
Baca lebih lajut »
MUI minta dilibatkan dalam penyusunan Kamus Sejarah IndonesiaMajelis Ulama Indonesia (MUI) meminta kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk dilibatkan dalam penyusunan ...
Baca lebih lajut »
MUI Minta Dilibatkan Susun Kamus Sejarah IndonesiaPernyataan MUI ini sebagai respons dari polemik penyusunan KSI yang menghilangkan jejak pendiri Nahdlatul Ulama Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari serta sejumlah tokoh agama lainnya.
Baca lebih lajut »
Renungan Al-Ghazali Soal Kekuasaan Allah di dalam Perut Bumi |Republika OnlineBenda-benda yang ada di dalam perut bumi itu berbeda karakternya.
Baca lebih lajut »