Tokoh Muhammadiyah dalam merumuskan Piagam Jakarta tak memerlukan waktu lama.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarawan Indonesia Anhar Gonggong mengatakan Pancasila, Muhammadiyah, dan kemerdekaan adalah tiga faktor sangat penting.
Namun berusah mencari kebenaran sejarah dan meletakkan kebenaran sejarah pada tempatnya."Contoh sederhana saya ingat dulu ketika Alamsyah mengemukakan pendapat sebagai Menag, bahwa islam itu memberikan sumbangan besarnya dengan Pancasila, Yusuf sebagai Menhan memberikan keberatannya, padahal jelas Alamsyah memberikan fakta sejarah, Pancasila tidak mungkin ada tanpa umat Islam,"jelas dia.
Ini merupakan fakta sejarah yang tidak bisa dihapus. Karena menulis dengan tidak menulis sejarah itu bukan sejarah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemprov DKI Jakarta Bangun Kolaborasi dengan Warga dan Komunitas Tata Kampung AkuariumPemprov DKI Jakarta membangun kolaborasi dengan warga dan komunitas dalam menata Kampung Akuarium.
Baca lebih lajut »
Republika dan KPM Selenggarakan Pelatihan Guru MIPA |Republika OnlineKlinik Pendidikan MIPA (KPM) bersama Republika mengadakan pelatihan daring
Baca lebih lajut »
MUI Minta Pemerintah Adil dalam Kebijakan Belajar |em|Online|/em| |Republika OnlineBanyak orang tua belum memahami bagaimana pembelajaran menggunakan sistem online.
Baca lebih lajut »
Wabup Waykanan Wafat karena Covid-19 Sepulang dari Jakarta |Republika OnlineWakil Bupati Waykanan tercatat sebagai pasien Covid-19 Lampung
Baca lebih lajut »
4.151 Napi di DKI Jakarta Raih Remisi HUT RI |Republika OnlineSebanyak 194 napi langsung dibebaskan atau remisi umum II.
Baca lebih lajut »
Pemuda Muhammadiyah Sebut Deklarasi KAMI Sebagai Kanal AlternatifKetua bidang Hukum dan HAM PP Pemuda Muhammadiyah Razikin menyatakan, rencana deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia...
Baca lebih lajut »