Moeldoko membantah kantornya mengomandani pendengung (buzzer) pendukung Presiden Jokowi di media sosial untuk menyerang lawan politik
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko membantah kantornya mengomandani pendengung pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi di media sosial untuk menyerang lawan politik. 'Tidak, tidak. Justru kami KSP itu mengimbau 'sudah kita jangan lagi seperti itu',' katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2019.Moeldoko menuturkan telah beberapa kali meminta para buzzer agar tidak mengedepankan rasa kebencian.
Karena itu, unggahan atau pesan yang ditulis di media sosial oleh mereka tidak dalam satu komando atau kendali.'Jadi masing-masing punya inisitiaf. Contohnya begini, para buzzer itu tidak ingin idolanya diserang, idolanya disakitin, akhirnya masing-masing bereaksi. Ini memang persoalan kita semua, juga kedua belah pihak. Bukan hanya satu pihak, kedua belah pihak,' kata Moeldoko.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Moeldoko Bantah Komandoi Buzzer Pendukung JokowiMoeldoko mengaku telah mengimbau para stafnya agar menghindari cara kerja bak buzzer.
Baca lebih lajut »
Polisi Bantah Terlibat Kasus Grup WhatsApp Pelajar SMKBareskrim Polri telah menangkap 7 orang diduga terlibat dalam kasus grup WhatsApp SMK
Baca lebih lajut »
Kapolda Papua Bantah Video Papua Kembali MemanasDalam video yang beredar, terdapat kalimat provokatif yang menyebut bahwa pada Rabu (2/10) sore kondisi Papua kembali memanas.
Baca lebih lajut »
Polisi Bantah Bom di Rumah Dosen IPB Berisi Minyak Jarak'Enggak mungkin minyak jarak akan digunakan untuk melakukan serangan atau bom molotov,' ujar Dedi.
Baca lebih lajut »
Wiranto Bantah Lukai Hati Masyarakat MalukuSebelumnya, muncul isu bahwa banyaknya pengungsi gempa di Maluku menjadi beban pemerintah pusat dan daerah.
Baca lebih lajut »
Pengacara Bantah Dosen IPB Rancang Rusuh Demo: Tuduhan Tak Berdasar'Intinya dia seolah-olah sebagai dalang yang membiayai itu, itu perlu diluruskan karena itu tuduhan tidak berdasar. Bukan juga penyandang dana,' kata Gufron. AbdulBasith AbdulBasithIPB
Baca lebih lajut »