Dengan demikian, ibu tidak perlu khawatir mengenai kualitas dan manfaat ASI.
- Tidak sedikit ibu yang memilih menghentikan pemberian ASI kepada anaknya saat mereka berusia dua tahun. Benarkah ini keputusan tepat? Mitos atau Fakta?
Frekuensi dan durasi pemberian ASI biasanya berkurang secara alami saat anak mencapai usia enam bulan.Oleh karena itu, banyak ibu yang mulai memberikan makanan pendamping ASI untuk memastikan asupan nutrisi anak tetap terjaga. "Sebenarnya kalau dari WHO, dibilangnya two years and beyond. Mereka menganjurkannya sampai tak terhingga," ucap Putri saat ditemui di Mothercare Plaza Indonesia, Jakarta beberapa waktu lalu seperti dikutip Kompas.com.Selama ASI masih keluar, tubuh ibu akan merespons kebutuhan nutrisi anak melalui"sinyal" dari air liur anak yang menempel dan diserap oleh payudara ibu.
Ibu Menyusui Asi Ibu Batas Usia Anak Untuk Menyusui
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mitos dan Fakta Seputar Penyakit OsteoporosisBanyak mitos tentang osteoporosis namun tidak semuanya benar Simak mitos dan fakta berikut ini
Baca lebih lajut »
Kulkas 2 Pintu Lebih Boros Listrik dari 1 Pintu, Mitos atau Fakta?Apa benar kulkas dua pintu lebih boros ketimbang kulkas satu pintu? Yuk, simak penjelasannya di sini.
Baca lebih lajut »
Mitos atau Fakta Terkait Durian dan Pengaruhnya Terhadap Kadar Kolesterol TubuhHati-hati makan durian.
Baca lebih lajut »
5 Mitos atau Fakta Soal Diet, Jangan Salah KaprahAda beragam fakta dan mitos yang kerap didengar oleh pejuang diet, bahkan tidak jarang membuat kita bingung menentukan kebenarannya. Ada apa saja?
Baca lebih lajut »
Mitos vs Fakta, Konsumsi Daun Katuk dan Ikan Gabus agar ASI Melimpah dan Berkualitas?Benarkah Daun Katuk dan Ikan Gabus adalah Makanan yang Ampuh Tingkatkan Produksi ASI? Simak Penjelasan Pakar di Sini
Baca lebih lajut »
Melihat Angel Number Seperti 777 Akan Membawa Keberuntungan, Mitos atau Fakta?Mungkin kamu pernah mendapati angka yang sama muncul berulang kali, seperti 111, 222, atau 777, dan merasa itu lebih dari sekadar kebetulan.
Baca lebih lajut »