Artikel ini membahas berbagai teori seputar penyebab kematian Alexander Agung, yang meninggal pada tahun 323 SM di Babilonia. Teori-teori tersebut meliputi penyakit, keracunan, dan penyebab alami lainnya. Artikel juga menyinggung pencarian kemungkinan lokasi makamnya dan dokumen kuno yang bisa memberikan petunjuk lebih lanjut.
Ilustrasi Alexander Agung , penguasa Makedonia yang hingga kini lokasi di mana ia dimakamkan belum diketahui.
Sumber lain dari Quintus Curtius Rufus juga menyebutkan bahwa Alexander meninggal setelah minum. Menariknya, ia menulis bahwa tujuh hari setelah kematiannya, tubuh Alexander tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan. Salah satu faktor yang membuat misteri kematian Alexander semakin sulit dipecahkan adalah bahwa jasadnya tidak pernah ditemukan. Tanpa bukti fisik, para ilmuwan hanya bisa mengandalkan teori-teori berdasarkan catatan sejarah.Katherine Hall dari Universitas Otago, Selandia Baru, dalam penelitiannya tahun 2019, mengusulkan bahwa Alexander meninggal karena Guillain-Barré Syndrome , sebuah gangguan neurologis yang menyerang sistem saraf tepi.
Jeanne Reames menambahkan bahwa kesehatan Alexander sudah buruk karena banyak luka yang dideritanya selama pertempuran, termasuk luka parah di India yang mungkin menyebabkan paru-parunya sebagian kolaps. Ia berpendapat bahwa tifoid, atau kemungkinan lain seperti malaria, adalah penyebab utama kematian Alexander.Salah satu teori paling kontroversial adalah bahwa Alexander dibunuh dengan racun. Adrienne Mayor dari Universitas Stanford berpendapat bahwa teori ini sangat mungkin terjadi.
ALEXANDER AGUNG KEMATIAN TEORI RACUN GBS TIFOID
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Arkeolog Temukan Situs Pertempuran Alexander Agung & Persia yang Sempat HilangArkeolog berhasil menemukan situs pertempuran Alexander Agung versus Persia. Di mana letaknya?
Baca lebih lajut »
Menerapkan Teori Perubahan dalam Birokrasi untuk PembangunanArtikel ini membahas tentang prioritas pemerintah dalam menangani lima aspek pembangunan, yaitu perbaikan gizi, program ekonomi inklusif, penanganan ketimpangan digital, pemberdayaan perempuan, dan perbaikan efektivitas bantuan sosial. Artikel ini menyoroti pentingnya birokrasi yang inovatif, efektif, dan adaptif dalam implementasi program pembangunan. Namun, artikel ini juga menekankan perlunya konteks organisasi dan kelembagaan dalam penerapan teori perubahan. Secara spesifik, artikel ini menanyakan bagaimana birokrasi dapat berubah, siapa yang akan mendorong perubahan, peran organisasi masyarakat dalam perubahan, dan bagaimana digitalisasi dapat memperkuat masyarakat secara substansial.
Baca lebih lajut »
Membongkar Misteri Isra Miraj dengan Teori Relativitas Einstein: Tanda Time Travel Ada?Teori Isra Miraj dan time travel kerap kali dihubungkan baik oleh kalangan yang beriman maupun ilmuwan. Lantas bagaimana peristiwa Isra Miraj dalam sisi time travel?
Baca lebih lajut »
Masjid Agung Keraton Surakarta, Jejak Peninggalan Kebudayaan Islam di SoloMasjid Agung Keraton Surakarta juga dikenal dengan nama Masjid Agung Solo atau Masjid Agung Surakarta. Masjid ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Baca lebih lajut »
Misteri Pemilik SHGB Pagar Laut TangerangSebuah investigasi mengungkap misteri pemilik sebagian besar Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) pagar laut di Tangerang. Terdapat dugaan kuat bahwa PT Intan Agung Makmur dan PT Cahaya Inti Sentosa, dua perusahaan yang data kepemilikannya masih minim, memegang kendali atas SHGB tersebut. PT Intan Agung Makmur diduga memiliki keterkaitan dengan proyek Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) yang digarap oleh Agung Sedayu Grup dan Salim Group.
Baca lebih lajut »
Deretan Judul Artikel Berikut Ini Cuma Hoaks, Simak FaktanyaHoaks dalam bentuk judul artikel kerap beredar di masyarakat. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.
Baca lebih lajut »