Kepala kontra-intelijen militer Jerman meminta maaf karena tidak sengaja menghapus peta Israel dalam laporan tahunan.
TEMPO.CO, Jakarta - Badan intelijen militer yang dikenal dengan akronim Jerman-nya, MAD, mengatakan pada Kamis bahwa draf awal laporan tahunan 2019 mereka keliru menggambarkan Israel dengan warna yang sama dengan negara tetangga Yordania.Dikutip dari Times of Israel, 7 Mei 2020, MAD mengatakan kesalahan itu langsung diperbaiki dan penyelidikan diluncurkan.
com/3NOCkaZ23w— Klemens Köhler May 6, 2020Juru bicara MAD Peter Weier menjelaskan dalam versi pertama dari 'Laporan MAD' kesalahan terjadi pada peta wilayah operasional Bundeswehr dengan partisipasi MAD, menurut laporan Middle East Monitor. 'Ketika secara grafik mengedit area operasi Yordania, Israel juga secara tidak sengaja diwarnai dan kemudian tertutupi warna,' kata Weier.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
'Hapus' Israel dari Peta, Militer Jerman Minta MaafJerman terpaksa meminta maaf setelah menghapus Israel dari peta yang diterbitkan sebagai bagian dari laporan militer.
Baca lebih lajut »
Laporan Intel Jerman Sebut Presiden Tiongkok Minta Bos WHO Tunda Peringatan Bahaya CoronaMedia terbitan Jerman Der Spiegel menurunkan reportase tentang Presiden Tiongkok Xi Jinping berbicara per telepon dengan bos WHO untuk menunda pengumuman peringatan bahaya corona. Viruscorona
Baca lebih lajut »
Korsel dan Jerman Jadi Contoh Sukses Atasi Pandemi CoronaSejumlah kalangan menilai Korsel dan Jerman patut dijadikan contoh kesuksesan menekan pandemi Virus Corona, terutama terkait tes Corona massal.
Baca lebih lajut »
Liga Jerman Kembali Digelar, FIFPro Peringatkan Keselamatan Pemain dan Sebut Ada Unsur Politik - Tribunnews.comLiga Jerman Kembali Digelar, FIFPro Peringatkan Keselamatan Pemain dan Sebut Ada Unsur Politik via tribunnews
Baca lebih lajut »
KBRI Jerman Fasilitasi Pemulangan WNI yang Kerja di Kapal PesiarSejauh ini total sudah dua gelombang WNI yang bekerja di Kapal Pesiar yang difasilitasi kepulangannya ke Indonesia di tengah pandemik virus corona.
Baca lebih lajut »